Menuju konten utama

KRI Nanggala 402 Bisa Bertahan 5 Hari Jika Ada Listrik

Persediaan oksigen KRI Nanggala bisa mencapai 5 hari asalkan listrik menyala.

KRI Nanggala 402 Bisa Bertahan 5 Hari Jika Ada Listrik
KN SAR Antasena 234 sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.

tirto.id - KASAL TNI AL Yudo Margono mengatakan bahwa KRI Nanggala 402 bisa bertahan hingga lima hari jika masih ada listrik. Sebelumnya ia mengatakan cadangan oksigen hanya cukup hingga 72 jam atau tiga hari sejak hilang sinyal.

“Saya sampaikan 72 jam ketika kapal black out. Tapi kalau enggak black out, kalau ada listrik, bisa sampai lima hari,” kata Yudo saat konferensi pers bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Listyo Sigit, Sabtu (24/4/2021) sore. “Soalnya pas masuk air, lampunya masih nyala.”

Masalahnya Yudo belum tahu situasi dan kondisi di dalam kapal, apakah listrik mati atau tidak. Demikian pula keadaan para awak. Yudo mengatakan hanya dapat memaksimalkan upaya pencarian. “Kita tidak bisa duga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya,” ujarnya.

Kapal selam itu hilang kontak pada Rabu 21 April 2021 dini hari di perairan Bali sebelah utara. Di dalamnya bertugas 53 orang, terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Yudo mengatakan telah ditemukan beberapa kepingan barang di sekitar lokasi terakhir kapal menyelam. Barang-barang tersebut berupa benda hitam yang merupakan pecahan peluru tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin yang pernah diperbaiki di Korea pada 2012, botol berwarna oranye berisi pelumas, alas yang biasa dipakai ABK, hingga spons.

Mereka meyakini barang-barang tersebut adalah bagian dari komponen kapal selam. “Barang-barang ini tidak dimiliki umum. Dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala diyakini barang milik Nanggala,” kata Yudo menegaskan.

Yudo mengatakan pihaknya telah mendeteksi kemungkinan posisi kapal berada di 850 meter di bawah permukaan laut.

Dengan beberapa bukti otentik milik KRI Nanggala 402 itu, saat ini pihaknya mengubah fase pencarian menjadi subsunk—atau sudah diyakini tenggelam. “Kita tingkatkan menuju subsunk. Kita akan siapkan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan selamat,” kata dia.

Sementara pagi tadi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan fokus pencarian kapal adalah di dekat Celukan Bawang. Pencarian juga di beberapa titik lain yang memiliki daya magnet yang sangat kuat.

Dalam mencari kapal, Indonesia juga dibantu negara lain seperti Australia dan Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait KRI NANGGALA 402 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino