Menuju konten utama

KPU Nilai People Power Tak Akan Pengaruhi Keputusan MK

"[People power] enggak akan mengubah hasil juga. Karena KPU enggak bisa ditekan-tekan juga untuk mengubah hasil," kata Pramono.

KPU Nilai People Power Tak Akan Pengaruhi Keputusan MK
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (keempat kanan) didampingi jajaran Komisioner KPU memimpin pengucapan deklarasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kesiapan Penyelenggara Pemilu Serentak 2019 di Jakarta, Sabtu (17/11/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menilai ancaman people power yang digaungkan mantan Ketua MPR Amien Rais tak akan mengubah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menyelesaikan perkara sengketa hasil Pemilihan Umum (Pemilu).

"[People power] enggak akan mengubah hasil juga. Karena KPU enggak bisa ditekan-tekan juga untuk mengubah hasil. Kecuali kalau MK menetapkan, KPU berubah. People power apapun enggak akan ngaruh juga," jelas Pramono di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Menurut Pramono, sesuai UUD 1945 dan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, MK memilki kewenangan untuk memutus perselisihan tentang hasil Pemilu.

Sementara untuk sengketa proses Pemilu sudah diatur menjadi kewenangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menyelesaikannya.

"Ikuti prosesnya, kalau melihat pelanggaran sekarang, ke Bawaslu. Kalau KPU dianggap curang, ke DKPP. Kalau nanti hasilnya, ya ke MK. Wong aturanya gitu," ucapnya.

Pramono mengatakan Indonesia menganut sistem demokrasi. Meski begitu, sistem demokrasi juga ada aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Sehingga, menurut Pramono people power sangat tidak tepat dilakukan.

"Bagaimanapun kita ber-Pemilu bagian dari demokrasi. Dan demokrasi ada aturan-aturan yang harus ditaati. Enggak boleh demokrasi ada menang-menangan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Irwan Syambudi