Menuju konten utama

KPU Minta Kasus Petugas KPPS Meninggal Tak Dipolitisasi

Komisioner KPU, Ilham Saputra meminta kasus banyaknya petugas KPPS yang meninggal tak dipolitisasi.

KPU Minta Kasus Petugas KPPS Meninggal Tak Dipolitisasi
Ketua KPU Arief Budiman (kanan) bersama komisioner KPU Ilham Saputra (kiri) melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta kasus meninggalnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tak dipolitisasi.

Komisioner KPU, Ilham Saputra mengatakan kasus ini tak bisa dipisahkan dengan UU yang mewajibkan pemilu harus dilakukan serentak.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pemilu biasanya tak dilakukan bersamaan dengan pileg dan pilpres. Pemilu yang diadakan serentak itu, menurut Ilham menyebabkan petugas KPPS kelelahan.

“Ada UU yang memerintahkan kami pemilu serentak. Banyak orang meninggal karena beban kerja. Jadi enggak usah dibawa-bawa ke hal politis,” ucap Ilham kepada reporter Tirto di sela rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara luar negeri di Gedung KPU pada Sabtu (4/5/2019).

Ilham menuturkan, ke depannya kasus meninggalnya petugas KPPS ini tentu tidak akan diabaikan begitu saja. Menurutnya, kasus itu harus menjadi bahan evaluasi.

“Meninggalnya mereka ini mari sama-sama kita evaluasi,” ucap Ilham.

Ia mengatakan, kritik sejumlah pihak yang diarahkan pada masalah perhitungan real count KPU (Situng) juga tak seharusnya dipermasalahkan. Ilham menyebu KPU sudah mencoba memperbaikinya.

Ilham memastikan bila ada kesalahan mekanisme, perbaikan berjenjang dapat diyakini mampu menyelesaikan persoalan itu.

“Kami sudah jelaskan kesalahan itu sudah diperbaiki jika ingin diperbaiki C1 nya maka bisa diubah dalam rekapitulasi manual berjenjang,” ucap Ilham.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean menganggap kritik Dewan Pensihat PAN Amien Rais yang menyebut KPU dibuat untuk memenangkan petahana menyinggung kegagalan pemilu.

Menurutnya, pemilu yang dilaksanakan kali ini sangat buruk karena memakan banyak korban petugas KPPS maupun persoalan teknis pemungutan suara yang kerap terhambat.

Ia juga mengkritik situng KPU yang dianggap menyebabkan kontroversi dan menimbulkan gesekan antara para pendukung paslon.

“Kinerja KPU saat ini memang sangat buruk. Bahkan korban dari petugas KPPS KPU-nya banyak,” ucap Ferdinand saat dihubungi reporter Tirto pada Sabtu (4/5/2019).

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dipna Videlia Putsanra