Menuju konten utama

Kota Toleran 2018, Mendagri: Pentingnya Kesadaran akan Keberagaman

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran soal keragaman yang ada di Indonesia.

Kota Toleran 2018, Mendagri: Pentingnya Kesadaran akan Keberagaman
menteri dalam negeri tjahjo kumolo mengikuti rapat kerja dengan komisi ii dpr di kompleks parlemen senayan, jakarta, rabu (22/6). rapat itu membahas apbn-p tahun 2016. antara foto/akbar nugroho gumay/foc/16.

tirto.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menekankan pentingnya masyarakat sadar keragaman yang ada di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya ketika menghadiri acara Setara IPemaparan Riset dan penganugerahan Penghargaan Kota Toleran 2018 di Hotel Ashley, Jakarta Pusat pada Jumat (7/12/2018) sore.

"Indonesia ini adalah negara majemuk. Kita merdeka karena berbagai macam suku, agama, golongan, etnis, dan budaya menjadi satu," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Tjahjo mengapresiasi laku kerja Setara Institute dalam mempromosikan sepuluh kota dengan indeks paling toleransi.

Menurutnya, hal tersebut mampu mengispirasi elemen bangsa, termasuk untuk bekal calon pemimpin daerah lainnya.

"Menjadi kepala daerah itu bukan karena suku dan agama," ujar mantan Ketum KNPI tersebut. "Jangan lihat orang dari sisi agama tapi prestasi, loyalitas, dan kesetaraan. Itu yang penting."

Tjahjo mencontohkan apa yang terjadi pada Singkawang dan Kalimantan Tengah yang memiliki pemimpin non-muslim.

Pada kesempatan itu Setara Institute merilis hasil risetnya berupa sepuluh kota yang memiliki indeks kota toleran tertinggi, yang diuji dari contoh objek 94 kota.

Sepuluh kota tersebut ialah: 10. Surabaya (5.823); 9. Binjai (5.830); 8. Tomohon (5.833); 7. Kupang (5.857); 6. Bekasi (5.890); 5. Ambon (5.960); 4. Manado (6.030); 3. Pematang Siantar (6.477); 2. Salatiga (6.477); 1. Singkawang (6.513).

"Mudah-mudahan ini bisa melahirkan pemimpin di segala lini masyarakat yang berpancasila," ujar Mendagri.

Baca juga artikel terkait TOLERANSI atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Yantina Debora