Menuju konten utama

Korban Penganiayaan Anak Kombes Tolak Ajakan Damai

Berdasarkan pengakuan keluarga korban, pelaku disebut selalu membawa nama orang tuanya yang berpangkat komisaris besar polisi.

Korban Penganiayaan Anak Kombes Tolak Ajakan Damai
Ilustrasi Bentrok. foto/Istockphoto

tirto.id - Kepolisian menyelidiki RC, seorang anak kombes, yang diduga menganiaya temannya berinisial FB. Dugaan penganiayaan terjadi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sabtu, 12 November 2022 lalu.

Penganiayaan karena FB dituduh menyembunyikan topi milik RC. Ketika insiden, ada pelatih calon anggota Akademi Kepolisian di situ, namun si pelatih tak melerai.

"Pemicu adalah bercanda. Kemudian, topi yang dipakai masih ada di korban. Itu saja pemicunya," ucap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Jumat, 18 November 2022.

Padahal RC dan FB ini berteman ketika mereka mengikuti bimbingan belajar di PTIK. "Cuma waktu itu mungkin ada permasalahan kemudian terjadi pemukulan. Mungkin emosinya belum stabil," kata Nurma.

Pekan depan, penyidik berencana memeriksa si pemukul. Penyidik juga akan mendalami perihal RC yang merupakan anak petinggi Polri berpangkat Kombes.

"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dipukul sama salah satu anak petinggi polisi," terang Yusna, ibu korban, di Polda Metro Jaya, Selasa, 15 November.

"Karena di mana-mana, dia (RC) membuat masalah, dia selalu membawa ‘Saya ini anak kombes’. (Ayahnya diduga) Irwasda Polda Kaltara."

Yusna menolak ajakan damai dari pihak pelaku karena ingin ada efek jera dari perbuatan pelaku.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMUKULAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky