Menuju konten utama

Korban Heli Jatuh Diidentifikasi di RS Bhayangkara Semarang

Proses identifikasi jenazah delapan korban jatuhnya helikopter Basarnas Jawa Tengah tengah berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Korban Heli Jatuh Diidentifikasi di RS Bhayangkara Semarang
Anggota Basarnas mengusung peti berisi jenazah korban kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung, pada upacara pemberangkatan jenazah di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Senin, (3/7). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Jenazah delapan korban jatuhnya helikopter Basarnas Jawa Tengah saat ini masih menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Delapan jenazah tersebut tiba di rumah sakit di Semarang secara bergiliran pada Senin (3/7/2017) dini hari.

Keluarga korban, termasuk Kepala Basarnas Jawa Tengah Agus Haryono menyambut kedatangan jenazah dalam suasana haru tersebut.

Identifikasi saat ini masih berlangsung dan dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah.

Sebelumnya, helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung.

Heli berwarna orange tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1438 Hijriah.

Heli tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.

Adapun delapan korban tewas masing-masing kru heli masing-masing Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.

Tiga jenazah diidentifikasi RSUD Temanggung, pada Senin (2/7/2017) malam yakni dua anggota Basarnas bernama Catur Edi Sulistyo asal Wonogiri dan Budi Restiyanto asal Semarang serta satu jenazah yang belum teridentifikasi (diduga Kapten Laut Haryanto).

Ketiga jenazah dibawa menggunakan ambulans yang berbeda dan tiba di RSUD Temanggung sekitar pukul 23.40 WIB.

Selang beberapa menit ketiga jenazah langsung dibawa menuju RS Bhayangkara Semarang beserta dua jenazah lain yang telah berhasil dievakuasi namun belum diketahui identitasnya.

Kabiddokes Polda Jateng, Kombes Dr Didit Setyobudi menjelaskan, alasan pemindahan seluruh jenazah korban jatuhnya heli Basarnas menuju RS Bhayangkara Semarang karena fasilitas yang dimiliki RSUD Temanggung kurang memungkinkan untuk menggelar proses identifikasi lanjutan.

"Kondisinya seperti apa saya belum mengetahui secara pasti. Yang jelas untuk proses identifikasi DVI kami membawanya ke RS Bhayangkara Semarang," katanya.

Berdasarkan informasi helikopter naas tersebut berangkat dari Semarang dan jatuh di Canggal, Candiroto. Kondisi cuaca saat kejadian mendung dan berkabut di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga artikel terkait DIENG atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri