Menuju konten utama

Korban Gempa dan Likuefaksi di Sigi Butuh Bantuan Tenda

Korban gempa di Sigi membutuhkan bantuan tenda untuk hunian sementara.

Korban Gempa dan Likuefaksi di Sigi Butuh Bantuan Tenda
Bendera merah-putih berkibar di antara reruntuhan rumah yang hancur di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10/2018). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww/18.

tirto.id - Korban gempa disertai proses alam likuefaksi di beberapa desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), membutuhkan bantuan tenda untuk pengganti atap rumah sementara.

"Kami tidak punya tenda, rumah sudah tidak ada karena rata dengan tanah diguncang gempa," ucap Wardin, di Lolu, Rabu (10/10/2018).

Desa Lolu Kecamatan Biromaru menjadi salah satu desa terparah terdampak gempa disertai tanah bergerak dan bergelombang akibat likuefaksi. Likuefaksi adalah fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban getaran gempa sehingga tanah menjadi amblas. Akibat fenomena ini hampir keseluruhan bangunan gedung termasuk rumah-rumah warga rata dengan tanah pascagempa Jumat, 28 September 2018.

"Kami butuh tenda untuk berteduh dan tidur pada malam hari. Mohon bantu kami," sebut warga desa tersebut.

Desa Lolu bertetangga dengan Desa Jono Oge, salah satu desa di Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi yang digulung lumpur pada Jumat, 28 September lalu.

Desa Jono Oge letaknya di sebelah selatan Desa Lolu. Namun, dampak likuefaksi juga merembet ke Desa Lolu, sehingga hampir keseluruhan bangunan gedung roboh. Sebahagian bangunan masih berdiri seperti BPTP Sulawesi Tengah, kantor organisasi perangkat daerah, DPRD Sigi, Bank Syariah Mandiri, namun kondisinya tidak dapat digunakan, karena semua dinding bangunan retak.

Dua bangunan sekolah dasar di Desa Lolu rata dengan tanah. Beberapa rumah ibadah rusak berat, tidak layak digunakan.

Kondisi di lapangan saat ini, sebagian besar warga Desa Lolu yang mengungsi telah kembali. Mereka mengambil atap dan kayu sisa puing reruntuhan, kemudian dibangun kembali di halaman atau pekarangan rumah seadanya.

Warga Desa Mpanau Ibu Kota Kecamatan Biromaru juga membutuhkan bantuan tenda dari pemerintah. Sebahagian besar bangunan di Desa Mpanau mulai dari Jalan Karanjalembah sampai dengan Bumi Jaya dekat Pasar Biromaru rusak parah, sebagian rata dengan tanah.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Agung DH