Menuju konten utama

Korban Banjir Tajur Ciledug Masih Butuh Bantuan Pakaian & Makanan

Banjir akibat hujan ekstrem pada Rabu 1 Januari 2020 kemarin masih menggenang di perumahan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Korban Banjir Tajur Ciledug Masih Butuh Bantuan Pakaian & Makanan
Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Perumahan Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten, Rabu (1/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Banjir akibat hujan ekstrem pada Rabu 1 Januari 2020 kemarin masih menggenang di perumahan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Sebagian warga masih bertahan di lantai dua rumah mereka, tapi kini mereka membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.

"Yang sekarang dibutuhkan sih pakaian, soalnya udah pada hilang semua," kata Ketua RT03/02 Kelurahan Tajur Rudi Hariyansyah (57) saat ditemui di posko banjir pada Kamis (2/1/2020).

Rudi menceritakan, air mulai menggenang pada pukul 08.00 WIB kemarin akibat hujan yang terus mengguyur. Pukul 11.00 WIB ketinggian air sudah mencapai 1 meter.

Air masih belum berhenti meninggi. Pada pukul 14.00 WIB air sudah mencapai 2,5 meter. Penyebab banjir, kata Rudi, adalah debit air Kali Angke yang berada di belakang kompleks sudah melampaui kapasitas kali.

"Itu kali sudah ditanggul sekitar dua meter," kata Rudi.

Saat ini pihaknya telah mengevakuasi sebagian warga utamanya para lansia, anak-anak, ibu hamil, dan warga yang tidak memiliki dua lantai. Saat ini mereka telah mengungsi di rumah kerabat atau tetangga.

Sementara sebagian warga yang tinggal di lokasi lebih tinggi memilih bertahan di lantai dua rumahnya. Rudi mengatakan mereka khawatir akan keselamatan harta bendanya jika rumah ditinggalkan.

Sejauh ini baru pihak Kelurahan Tajur yang mengirimkan makanan pada malam kemarin. Namun pagi ini belum ada makanan lagi yang datang. Untuk memenuhi kebutuhan makan pagi hari, warga yang bertahan harus keluar dengan menggunakan perahu karet guna membeli makanan dengan uang sendiri.

Selain itu, warga juga membutuhkan pakaian dan obat-obatan. Leli, Kepala Tata Usaha Puskesmas Tajur mengatakan, kantornya telah tenggelam oleh air berikut dengan obat-obatan di dalamnya.

Saat ini, dirinya tengah menunggu obat-obatan dari Puskesmas terdekat, tapi kesulitan lantaran akses yang terblokir karena banjir di lokasi lain.

"Sudah ada yang datang mengeluh pusing, maag, darah tinggi," kata Leli saat ditemui di Posko Kesehatan pada Kamis (2/1/2019).

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA 2020 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri