Menuju konten utama

Kontroversi Vietjet dari Bikini hingga Denda Ratusan Dolar

Maskapai penerbangan berbiaya rendah Vietjet akan segera menghadirkan layanannya di Indonesia, dengan membuka rute penerbangan perdana Jakarta-Ho Chi Minh City.

Kontroversi Vietjet dari Bikini hingga Denda Ratusan Dolar
Pramugari dan Pilot berfoto bersama di dekat Pesawat Vietjet Air. FOTO/vietjettairgiare.com

tirto.id - Maskapai penerbangan swasta asal Vietnam yakni Vietjet berencana membuka rute Jakarta-Ho Chi Minh City. Maskapai berbiaya rendah tersebut terkenal karena kontroversi seragam pramugarinya yang menggunakan bikini, namun hanya pada penerbangan tertentu.

Bahkan pada 2012, VietJetAir pernah didenda oleh otoritas penerbangan Vietnam sebesar 956 dollar AS atau setara dengan Rp9.244.520 sesuai kurs rupiah pada tahun 2012 yakni Rp9.670. Vietjet dikenai denda karena menggelar bikini show dengan tarian bertema Hawaii pada penerbangan pertamanya dari Ho Chi Minh City ke Nha Trang.

Dalam rilis yang diterima Tirto, Vietjet dijadwalkan akan memperkenalkan perusahaan, konsep layanan, dan berbagai informasi tentang overview strategi perusahaan, serta inagurasi perdana rute penerbangan Jakarta-Ho Chi Minh City dalam Grand Launcing pada Selasa, (22/8/2017).

Maskapai yang baru beroperasi sejak tahun 2011 ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada 2016 Vietjet membeli 40 pesawat dengan total nilai 6,5 miliar dolar AS dari Airbus Prancis, ketika Presiden Francois Hollande mengunjungi negara komunis tersebut untuk menjalin hubungan bisnis.

Dalam kesempatan tersebut, VietJet juga mengatakan akan membeli 20 pesawat A321 untuk meningkatkan armada mereka saat ini dari 34 pesawat, yang semuanya adalah Airbus.

Sebelumnya, VietJet membeli 100 pesawat penumpang dari Boeing senilai 11,3 miliar AS, saat kunjungan Presiden AS Barack Obama ke negara tersebut.

Itu merupakan pembelian pesawat komersial terbanyak dalam sejarah penerbangan Vietnam, seperti dikutip dari AFP.

Vietjet memiliki 40 persen pangsa dari pasar domestik Vietnam dan mungkin akan melampaui Vietnam Airlines tahun ini sebagai maskapai domestik terbesar, menurut laporan CAPA Center for Aviation, Januari 2016.

VietJet juga berambisi untuk menjadi maskapai penerbangan berbiaya rendah menyusul AirAsia dan Lion Air, yang juga memesan ratusan pesawat single-aisled, seperti A320 dan Boeing 737, demikian yang dilansir Reuters.

VietJet saat ini mengoperasikan sekitar 60 rute baik domestik maupun internasional, dan berharap memiliki 200 armada pesawat pada tahun 2023.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Bisnis
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo