Menuju konten utama

Kontroversi UU Anti-Muslim CAB di India yang Ramai Diprotes

UU CAB berpotensi membuat warga Muslim India akan kehilangan kewarganegaraan tanpa alasan.

Kontroversi UU Anti-Muslim CAB di India yang Ramai Diprotes
Para siswa dan aktivis India meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap RUU Amendemen Kewarganegaraan di Gauhati, India, Jumat, 6 Desember 2019. Anupam Nath/AP

tirto.id - Undang-Undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau "Citizenship Amendment Bill" (CAB) tengah ramai jadi kontroversi di publik, khususnya warga India. UU ini diloloskan Perdana Menteri Narendra Modi pekan lalu.

Bahkan, sejumlah aktris Bollywood ramai-ramai menyuarakan protes terhadap UU CAB, yang dianggap anti-Muslim.

UU CAB salah satunya berisi soal kemungkinan para imigran ilegal non-Muslim dari Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan untuk mendapatkan kewarganegaraan, demikian sebagaimana diberitakan BBC.

Di bawah UU ini, umat Muslim India juga akan wajib untuk membuktikan bahwa mereka memang adalah warga negara India. Sehingga ada kemungkinan warga Muslim India justru akan kehilangan kewarganegaraan tanpa alasan.

Al Jazeera menulis, partai oposisi menulis hukum ini sangat diskriminatif untuk umat muslim, terlebih diberlakukan di negara sekuler dengan penduduk 1,3 miliar yang mana 15 pesen di antaranya adalah masyarakat Islam.

Yang menjadi kritikan atas UU CAB adalah langkah itu bagian agenda supremasi Hindu di bawah pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi sejak berkuasa hampir 6 tahun lalu.

Sanjay Jha, juru bicara partai oposisi utama Kongres, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hukum itu adalah "bagian dari strategi politik Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang memecah belah lebih dalam untuk mempolarisasi India".

Apa itu UU anti-muslim "Citizenship Amendment Bill" (CAB)?

UU CAB pertama kali diperkenalkan di Parlemen pada Juli 2016, yang merupakan amandemen UU Kewarganegaraan Citizenship Act 1955 yang menjadikan agama sebagai dasar kewarganegaraan.

Sementara, UU sebelumnya tidak menjadikan agama sebagai kriteria kelayakan untuk menjadi warga negara.

Kontroversi utama UU CAB adalah peraturan ini dapat dipakai untuk menghalangi Muslim dalam mencari kewaranegaraan, satu hal yang mirip dengan peraturan Donald Trump soal pelarangan umat Islam dalam mencari suaka di AS.

Dilansir BBC, UU CAB telah membuat ribuan orang melakukan aksi protes di jalan-jalan. Demonstrasi di ibukota Delhi berlangsung pada hari Minggu (15/12/2019). Setidaknya 50 orang, baik polisi maupun pengunjuk rasa luka-luka dan dibawa ke rumah sakit.

Aktris Pooja Bhatt adalah salah satu dari sederet aktris Bollywood yang secara terang-terangan menolak UU CAB.

Lewat cuitannya di Twitter, Bhatt mengutip filsuf dari Amerika Serikat DaShanne Stokes: "Jika Anda tidak bangkit melawan mereka yang memecah belah kita dengan kebohongan, kebencian, dan kefanatikan mereka, siap-siap saja untuk lebih banyak duduk."

Sementara aktris Richa Chaddha mengunggah hasil pemungutan suara UU CAB tersebut dengan kutipan "TUHAN SELAMATKAN KAMI."

Aktris Swara Bhaskar menyuarakan bahwa dia tak ingin uang pajaknya dihamburkan untuk proyek "gila" semacam itu.

"Aku tak ingin uang hasil kerja kerasku sebagai pembayar pajak dihabiskan untuk mendanai proyek gila CAB!"

Sutradara Anubhav Sinha mengungkapkan kekagumannya terhadap warga muslim India.

"Wahai Muslim India tersayang... Ini pasti berlalu. Kalian sudah menunjukkan contoh kesabaran beberapa tahun terakhir ini dan kalian harus bangga akan itu. Aku Bangga."

Baca juga artikel terkait UU ANTI MUSLIM INDIA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Hukum
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH