Menuju konten utama

Kontroversi Bella Hadid Jadi Wanita Tercantik Sedunia Menurut Sains

Bella Hadid dinobatkan sebagai perempuan paling cantik di dunia oleh dokter kecantikan.

Kontroversi Bella Hadid Jadi Wanita Tercantik Sedunia Menurut Sains
Bella Hadid mengenakan gaun rancangan Alexandre Vauthier pada pembukaan Cannes Film Festival 2016. FOTO/Getty Images

tirto.id - Bella Hadid dinobatkan sebagai perempuan tercantik di dunia oleh seorang ahli bedah kosmetik bernama Dr. Julian De Silva. Posisi kedua setelah Hadid ditempati Beyonce. Penobatan ini kemudian menimbulkan kontroversi.

De Silva menyatakan model Bella Hadid sebagai perempuan tercantik di dunia berdasarkan sains Golden Ratio of Beauty Phi. Ilmu itu digunakan untuk mengukur kesempurnaan fisik yang diadaptasi dari "golden ratio" seniman dan arsitek selama Renaissance untuk memetakan karya-karya mereka.

Dikutip dari CNN Entertainment, pada 2009 seorang profesor bernama Kendra Schmid datang di The Oprah Winfrey Show. Dalam acara itu, ia membahas bagaimana para ilmuwan mengadopsi rumus matematika untuk menjelaskan mengapa orang dianggap cantik dan yang lain tidak.

Untuk mendapatkan penghitungan ini, rasio pada wajah perlu dihitung. Schmid mengatakan, wajah sempurna adalah yang panjang telinga sama dengan panjang hidung dan lebar mata sama dengan jarak antara mata.

Jadi pada dasarnya, De Silva mengambil beberapa standar kecantikan Yunani Kuno yang mnegklaim wajah simetris adalah yang paling indah di dunia dan memasangkannya dengan beberapa teknologi untuk memetakan wajah selebriti.

Berdasarkan skala itu, De Silva menempatkan Hadid, model berusia 23 tahun ini sebagai pemilik wajah paling cantik, diikuti Beyonce, Amber Heard, dan Ariana Grande.

Cosmopolitan mewartakan, De Silva menggunakan standar dan teknologi yang sudah usang untuk memberi peringkat kecantikan pada wanita. Ia menemukan Hadid adalah "gold standard" seorang perempuan dan Beyonce duduk di urutan kedua.

De Silva juga mengatakan, Beyonce "terlihat luar biasa ketika mendekati usia 40-an" tetapi dia seolah tidak memeprtimbangkan alis dan dagunya. Di sisi lain, dagu Bella Hadid menjadi fokus yang dianggap paling menonjol.

Selebritis lain yang masuk dalam daftar adalah Amber Heard, Ariana Grande, Taylor Swift, Katy Perry, Kate Moss, Natalie Portman, dan Scarlett Johansson.

Warganet banyak yang kesal dengan pemeringkatan berdasarkan daya tarik dan standar kecantikan yang dianggap "terlalu ketinggalan" di zaman sekarang. Peringkat itu dianggap jauh dari keberagaman.

Sejumlah penggemar Beyonce juga merasa tidak terima. Mereka menilai rasanya tidak pantas jika membandingkan kecantikan seseorang, apalagi Beyonce dan Bella Hadid.

Akun @fofoeats mengunggah twit, "There is no world where Bella Hadid looks better than Beyonce. None. Not even on Opposite Day."

("Tidak ada di dunia di mana Bela Hadid terlihat lebih cantik daripada Beyonce. Tidak. Bahkan saat Hari Kebalikan.")

Kemudian, akun @eattheroots menuliskan, "Whoever decided to compare #BellaHadid and #Beyonce in terms of beauty, should have kept that opinion to themselves!"

("Siapa pun yang hendak membandingkan Bella Hadid dan Beyonce dalam hal kecantikan, harus menyimpan opini tersebut untuk dirinya sendiri!").

@PaulColclough4 mencuit pada 16 Oktober lalu, "So yeah, that’s what’s (rightfully) upsetting Twitter this morning. Now, let’s all carry on with our days, leave Beyoncé and Bella alone, and ignore everything this doc just said about beauty and chins. All chins are beautiful!"

("Jadi ya, ini mengecewakan Twitter pagi ini. Sekarang, mari kita lanjutkan hari-hari kita, tinggalkan Beyonce dan Bella. Abaikan semua yang dikatakan dokter itu tentang kecantikan dan dagu. Semua dagu itu indah!").

@AVOXO44 menuliskan, "Bella & Beyoncé are both literally the most beautiful women in the world, lets not say one is hotter than the other, thank you."

(Bella dan Beyonce, keduanya adalah perempuan paling cantik di dunia. Jangan katakan satu di antaranya lebih baik dari yang lain, terima kasih.").

Baca juga artikel terkait BELLA HADID atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH