Menuju konten utama

Kontrak Baru WIKA Sampai November 2018 Capai Rp34,24 Triliun

Sampai November 2018, WIKA baru membukukan nilai kontrak baru setara 55 persen dari target BUMN itu pada 2018.  

Kontrak Baru WIKA Sampai November 2018 Capai Rp34,24 Triliun
Penandatanganan nota Kesepahaman antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dengan Citra Consortium dan (Memorandum of Understanding/MoU) Proyek Manila – Taguig Express Way (MTEx) telah dilaksanakan di Manila, Ibukota Filipina, Senin (28/5/2018). FOTO/Dok. PT Wijaya Karya.

tirto.id - Nilai kontrak baru yang diraih PT Wijaya Karya (Persero) Tbk hingga akhir November 2018 mencapai Rp34,24 triliun. Nilai kontrak ini baru setara 55 persen dari target BUMN tersebut di tahun 2018, yakni Rp58 triliun.

Corporate Secretary WIKA Puspita Anggraini menyampaikan, nilai kontrak baru tersebut tak lepas dari kontribusi segmen infrastruktur dan gedung serta properti yang tumbuh signifikan di bulan ini.

Segmen infrastruktur dan gedung, tercatat berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp26,17 Triliun, diikuti segmen industri yang berhasil mencatatkan kontrak baru sebesar Rp4,62 Triliun.

Sementara segmen properti tercatat membukukan kontrak sebesar Rp1,78 Triliun dan segmen energi dan industrial plant senilai Rp1,67 Triliun.

"Proyek-proyek yang berhasil diraih perseroan hingga November 2018 di antaranya: Proyek Pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 1 sebesar Rp617,48 Miliar, Proyek Bendungan Randu Gunting Jawa Tengah sebesar Rp550 Miliar," kata Puspita melalui siaran resminya yang diterima Tirto pada Jumat (7/12/2018).

Selai itu, kata Puspita, "Proyek Pembangunan 6 Ruas Tol Dalam Kota sebesar Rp549,58 Miliar dan Pembangunan Pabrik Pupuk Amonium Nitrat (KAN) sebesar Rp441,60 Miliar."

Meski baru mencapai 55 persen, WIKA optimistis sejumlah proyek infrastruktur akan berhasil diraih perseroan pada akhir 2018, sehingga target kontrak baru tahun ini dapat tercapai.

Berdasarkan project owner mayoritas, kontrak baru perseroan berasal dari sektor private yaitu sebesar 52,57 persen, dilanjutkan sinergi BUMN sebesar 26,33 persen dan Pemerintah 21,11 persen.

"Hal ini membuktikan WIKA telah dipercaya oleh sektor private sebagai perusahaan kontraktor yang andal," kata Puspita.

Dia menambahkan, hingga November 2018, perseroan telah mencatatkan perkembangan signifikan dalam pencapaian kontrak baru. Tercatat pertumbuhan kontrak baru pada November 2018 naik 20 persen dari capaian bulan sebelumnya, atau senilai Rp5,7 Triliun.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom