Menuju konten utama
Pertamina:

Konsumsi BBM Turun, LPG Nonsubsidi Naik Saat Pandemi Corona Merebak

Usai pandemi Covid-19 (corona) merebak dan mengharuskan masyarakat bekerja dari rumah, Pertamina mencatat penurunan konsumsi BBM sebesar 8 persen.

Konsumsi BBM Turun, LPG Nonsubsidi Naik Saat Pandemi Corona Merebak
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020).ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) menyatakan telah terjadi penurunan konsumsi BBM seiring merebaknya pandemi Corona atau Covid-19. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan konsumsi rata-rata harian telah turun sebanyak 11,13 ribu kilo liter (KL) usai pemberlakuan work from home (WFH).

“Tercatat sejak penerapan work from home tanggal 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian. Dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL,” ucap Fajriyah dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3/2020).

Dari sisi gas LPG sendiri, Pertamina mencatat ada kenaikan konsumsi. Untuk LPG bersubsidi naik 0,7 persen. Konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton naik menjadi 22,10 ribu metrik ton.

LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4 persen. Dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton naik menjadi 2,16 metrik ton.

“Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LPG Non Subsidi untuk kebutuhan memasak di rumahnya,” ucap Fajriyah.

Ia juga menambahkan kalau Pertamina masih memiliki pasokan BBM dan LPG cukup hingga beberapa bulan ke depan. Fajriyah mengatakan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran tetap berjalan meski darurat Covid-19 tengah berlangsung.

Untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina katanya juga menyediakan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service. Dengan demikian, masyarakat tak perlu berpergian bila membutuhkan BBM atau LPG.

“Pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari,” ucap Fajriyah.

Baca juga artikel terkait DAMPAK PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri