Menuju konten utama

Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Mulai Mei 2018

Pengerjaan kereta cepat akan dilakukan secara masif pada 21 titik yang dinilai kritis.

Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Mulai Mei 2018
Menteri BUMN Rini Soemarno berbincang dengan Deputi Project Direktur High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) Tamjianto saat meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Rabu (21/3/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan pekerjaan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung bakal dimulai awal Mei 2018. Pengerjaannya akan dilakukan secara masif pada 21 titik yang dinilai kritis.

“Proyek ini diharapkan bisa segera akselerasi pada April untuk bisa menghasilkan perkembangan yang baik, terutama pada area konstruksi kritikal. Termasuk alih teknologi dan penguatan kompetensi SDM Indonesia untuk memiliki keahlian kontruksi proyek kereta cepat,” kata Rini dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Kamis (5/4/2018).

Lebih lanjut, Rini menyebutkan, pembebasan lahan ditargetkan rampung pada akhir Mei 2018. Rini juga telah menagih China Railway Corporation (CRC) selaku mitra konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) agar dapat mempercepat pembangunan sejumlah terowongan pada rute kereta cepat.

Menurut rencana, PT KCIC dan CRC juga bakal membangun Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan Walini, Kabupaten Bandung Barat. Untuk TOD di Walini tersebut akan berdiri di atas kota baru seluas 1.270 hektar.

Kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri akan memiliki rute sepanjang 143 kilometer. Panjang tersebut bahkan melebihi rute Beijing-Tianjin di Cina yang berjarak tempuh 126 kilometer.

“Cina berkomitmen memberikan para tenaga ahli teknis terbaik dalam hal alih teknologi serta kemampuan. Dengan begitu, ke depannya para teknisi Indonesia akan mampu membangun proyek kereta cepat secara mandiri,” tulisnya dalam keterangan resmi tersebut.

Guna memastikan proyek konstruksi kereta cepat tersebut, Rini bertolak langsung ke Cina dengan didampingi Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto, Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol, dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT KCIC Dwi Windarto.

Pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat memang relatif stagnan. Sebelumnya, PT KCIC menargetkan pengerjaan fisik bakal dimulai pada Maret 2017. Akan tetapi, sampai saat ini proyek konstruksi masih terhambat alasan pembebasan lahan dan juga pencairan dana pinjaman proyek dari Cina Development Bank yang terus mundur.

Apabila sudah jadi nantinya, kereta berkecepatan 350 kilometer per jam itu dapat mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 40 menit. Empat stasiun akan dibangun untuk melengkapi, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra