Menuju konten utama

Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta: Bentang Alam & Letak

Berikut ini ulasan tentang kondisi geografis Pulau Jawa berdasarkan peta, beserta bentang alam serta data letak astronomisnya.

Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta: Bentang Alam & Letak
Peta Pulau Jawa. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pulau Jawa merupakan pulau terbesar ke-5 di Indonesia dan terbesar ke-13 di dunia yang memiliki luas 126.700 km2. Pulau Jawa juga merupakan pulau terpadat di Indonesia. Sekitar 57 persen dari total penduduk Indonesia, atau 160.293.748 juta jiwa, tercatat menempati Pulau Jawa.

Secara administratif, wilayah Pulau Jawa saat ini terbagi menjadi enam provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain merupakan lokasi pusat pemerintahan nasional (DKI), Pulau Jawa pun menjadi pusat perekonomian di Indonesia.

Jika dilihat di peta, Pulau Jawa terlihat membujur dari barat ke timur dan terletak di belahan bumi bagian selatan. Secara geografis, Pulau Jawa berbatasan langsung dengan sejumlah laut.

Di sebelah utara, Pulau Jawa berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Sementara itu batas di timur Pulau Jawa adalah Selat Bali dan Selat Madura.

Kemudian batas Pulau Jawa di sebelah barat adalah Selat Sunda. Adapun batas Pulau Jawa untuk sebelah selatan adalah Samudra Hindia.

Secara astronomis, Pulau Jawa terletak di koordinat 7°50′10″ - 7°56′41″ Lintang Selatan (LS) dan 113°48′10″ - 113°48′26″ Bujur Timur (BT).

Dari segi geografis, Pulau Jawa berada di sebelah selatan Pulau Kalimantan, timur Pulau Sumatra, barat Pulau Bali dan Madura.

Bentang Alam Pulau Jawa & Kondisi Geografisnya

Dalam konteks geologi, Pulau Jawa termasuk bagian dari Lempeng Tektonik Pasifik, dan berada pada jalur pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Pasifik. Karena itu, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi.

Ada banyak gunung api dan dataran tinggi di Pulau Jawa, yang terbentang dari barat hingga timur. Setidaknya ada 38 gunung berapi, baik yang masih aktif maupun pasif, di Pulau Jawa.

Gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru (3.676 m). Sementara itu, Gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa sekaligus Indonesia adalah Gunung Merapi (2.968 m) dan Gunung Kelud (1.731 m).

Dataran-dataran tinggi di Jawa sebagian saling berjauhan sehingga ada banyak wilayah rendah dan subur untuk persawahan. Dataran tinggi yang ada di Pulau Jawa juga cocok untuk berbagai jenis komoditas perkebunan.

Kesuburan tanah itu ditunjang pula oleh banyak sungai besar maupun kecil di Pulau Jawa. Sungai terpanjang di Jawa adalah Bengawan Solo yang berpengaruh besar terhadap pertanian di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Suhu rata-rata di Pulau Jawa sepanjang tahun antara 22 °C sampai 29 °C dengan kelembapan 75 persen. Suhu di wilayah pantai di siang hari dan musim kemarau dapat lebih panas, yaitu 34 °C, sedangkan di wilayah pantai selatan lebih sejuk.

Curah hujan tertinggi Pulau Jawa umumnya terjadi selama bulan Januari dan Februari, khususnya Jawa Barat. Curah hujan tinggi di Jawa Barat menjadi salah satu penyebab banjir, terutama di area bantaran sungai dan hulu yang gundul.

Curah hujan di dataran tinggi Jawa Barat bisa mencapai lebih dari 4.000 mm per tahun. Di daerah lain, seperti Jawa Timur, hanya 900 mm per tahun.

Baca juga artikel terkait PULAU JAWA atau tulisan lainnya dari Zen Wisa Sartre

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Zen Wisa Sartre
Penulis: Zen Wisa Sartre
Editor: Addi M Idhom