Menuju konten utama

Kominfo Blokir Ribuan Konten Radikal Usai Kerusuhan Mako Brimob

Niken mengatakan, media sosial telah menjadi wadah yang mempercepat radikalisasi.

Kominfo Blokir Ribuan Konten Radikal Usai Kerusuhan Mako Brimob
Petugas Kepolisian Brimob berjaga di depan Blok C, Rumah Tahanan Mako Brimob pasca proses pemindahan narapidana teroris, Depok, Kamis (10/5/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah memblokir sebanyak 3.195 konten radikal di sejumlah platform media sosial dalam waktu 10 hari setelah terjadinya kerusuhan napi dan tahanan terorisme di Rutan Salemba Cabang Kelapa Dua, Mako Brimob.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Rosarita Niken Widiastuti menyebut, pemblokiran itu berdasarkan data per 21 Mei 2018. Aksi blokir dilakukan Kemkominfo menggunakan alat kecerdasan buatan baru.

"Selama kurang lebih 10 hari ditapis (blokir) menggunakan Artificial Intelligence System milik Kominfo. Kami menemukan 3.195 konten yang mengandung radikalisme, terorisme, di berbagai platform media sosial,” kata Niken di kantornya, Rabu (30/5/2018).

Menurut Niken, media sosial saat ini telah menjadi salah satu faktor yang mempercepat radikalisasi. Ia menyebut, percepatan tersebarnya paham radikal dari dunia maya didukung fakta bahwa 53 persen atau sekitar 143 juta penduduk telah mengakses internet.

"Kalau anak-anak muda yang barangkali wawasannya terbatas dan dibombardir informasi radikal, maka mereka banyak yang kemudian tidak hanya terinformasi, tapi berpotensi terinternalisasi paham-paham tersebut," ujar Niken.

Kemkominfo mengimbau masyarakat lebih banyak mengisi konten di dunia maya dengan hal-hal positif. Menurutnya, jika penyebaran hoaks atau paham radikal tak berhenti, kemajuan negara tak akan terwujud.

"Kalau informasi negatif lebih banyak, maka generasi muda juga akan negatif. Jadi mari kita gunakan media sosial untuk menyampaikan hal-hal positif, seperti toleransi, penghormatan kepada pihak-pihak lain," katanya.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Teknologi
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto