Menuju konten utama

Komentar Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Q1-2019 Cuma 5,07%

Sri Mulyani mengklaim pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07 persen pada kuartal I 2019 tidak jauh berbeda dari proyeksi pemerintah.  

Komentar Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Q1-2019 Cuma 5,07%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dan Jaksa Agung M. Prasetyo memberi keterangan pers tentang hasil putusan gugatan persidangan internasional oleh Indian Metal Ferro & Alloys Limited (IMFA) terhadap Pemerintah, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (1/4/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama.

tirto.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2019 hanya mencapai 5,07 persen atau naik 0,1 persen saja dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara dibanding kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tiga bulan awal tahun 2019 itu justru minus 0,52 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari hingga Maret 2019 itu tidak berbeda jauh dengan angka yang telah diproyeksikan pemerintah.

"Kita perkirakan dari sisi konsumsi [rumah tangga] masih cukup baik di atas 5 persen, dari sisi pemerintah juga cukup baik karena ada akselerasi kemarin. Terutama ke sosial. Akselerasi barangkali perlu kita tingkatkan," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Jika dilihat dari sisi pengeluarannya, konsumsi rumah tangga memang masih tumbuh 5,1 persen secara year on year (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama di tahun lalu yakni 4,94 persen. Sementara itu, konsumsi pemerintah mencapai 5,21 persen sepanjang Januari hingga Maret 2019.

"Kita berharap pada kuartal selanjutnya sampai kuartal akhir akan mem-back up," ucap Sri Mulyani.

Sementara terkait ekspor, yang tumbuh minus 2,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018, Sri Mulyani mengaku akan menelaah faktor yang mempengaruhi hal itu, yakni dari domestik atau eksternal.

"Kita akan perhatikan dari sisi luar perlemahan ekonomi dan dari dalam apa daya kompetitif kita. Hasilnya sih [diharapkan] tidak jauh berbeda dari yang kita proyeksikan," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, menurut kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2019 dipengaruhi oleh harga komoditas migas di pasar internasional yang mengalami penurunan.

Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara mitra dagang yang melambat juga menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama Januari hingga Maret 2019.

Ekonomi Cina, misalnya, melambat dan hanya tumbuh 6,4 persen; Singapura melambat menjadi 1,3 persen dari sebelumnya 1,9 persen; serta Korea Selatan (Korsel) juga melambat menjadi 1,8 persen.

"Jadi 3 negara alami perlambatan, kecuali AS yang tumbuh lebih bagus," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta pada hari ini.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom