Menuju konten utama

Klaster Pedagang Soto & PKL Malioboro Positif COVID-19 Meluas

Kasus terkonfirmasi positif dari klaster pedagang Soto Lamongan ada penambahan dan kasus PKL Malioboro terdapat tambahan positif COVID-19

Klaster Pedagang Soto & PKL Malioboro Positif COVID-19 Meluas
Petugas kesehatan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta mendata peserta dalam kegiatan pemeriksaan COVID-19. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan adanya tambahan kasus terkonfirmasi positif dari klaster pedagang Soto Lamongan. Sementara kasus pedagang kaki lima (PKL) Malioboro terdapat tambahan positif COVID-19

"Dari kasus Soto Lamongan, ada penambahan [positif COVID-19], dari pembeli. yaitu empat positif. Jadi total dari 15 pembeli yang diswab, lima di antaranya positif dan 10 negatif," kata Heroe kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).

Sebelumnya telah ditemukan 16 kasus positif dari klaster tersebut terdiri dari pemilik warung karyawan beserta para keluarganya. Kemudian adanya tambahan empat orang dari pembeli maka total menjadi 20 kasus.

Di antara pembeli yang dinyatakan positif tersebut ada yang hanya beli soto dan kemudian dimakan di rumah. Selebihnya mereka yang terpapar membeli sekaligus makan di warung.

"Jadi penukaran bisa terjadi dari benda-benda yang bisa saling disentuh. Baik dari piring/mangkok dan gelas, bahkan plastik pembungkus soto yang dimakan di rumah," ujar Heroe yang juga merupakan Wakil Wali Kota Yogyakarta.

Maka dari itu, kata dia, protokol COVID-19 di rumah makan, warung resto dan kafe juga harus memperhatikan peralatan yang bisa saling disentuh bergantian.

Sementara untuk perkembangan kasus PKL Malioboro yang meninggal positif COVID-19 hari ini dari satu orang kontak erat diketahui positif COVID-19. Ia merupakan anak dari pedagang perempuan berusia 68 itu.

"Anak almarhum yang selama ini tinggal bersama dan merawat juga konfirmasi positif. Sedangkan 6 [keluarga] lainnya masih menunggu giliran diswab. Termasuk pedagang [yang berjualan berdekatan dengan almarhumah] juga," kata Heroe.

ASN Pemkot Jogja Positif COVID-19

Kemudian terdapat tambahan kasus baru yang menimbulkan penularan pada seorang lurah dan Kasat Linmas Kelurahan.

"Jadi saat ini, ada dua ASN dan dua tenaga teknis pemkot terkena. Dua karena kasus Kotabaru, dan dua dari pembeli soto Lamongan. Sedangkan enam pembeli soto Lamongan dari ASN, hasil swabnya negatif," ujarnya.

Kemudian dari kasus Kantor Urusan Agama (KUA) Danurejan yang sebelumnya ada lima petugas KUA terkonfirmasi positif, kini terdapat tambahan satu kasus yakni dari suami salah seorang petugas yang telah dinyatakan positif.

Kasus KUA, pedagang Malioboro dan kasus penjual kelontong semuanya berada di wilayah Kecamatan Danurejan. Namun, kata Heroe, tidak saling terkait dalam sebaran virus.

"Kasus KUA diduga terkait riwayat perjalanan luar kota salah satu stafnya, kasus kelontong terkait suami yang mobilitas tinggi, dan kasus Malioboro belum ditemukan jelas penyebab dari mana," ujarnya.

Dengan melihat perkembangan kasus orang tanpa gejala (OTG) yang semakin banyak, kini pemkot sedang mengupayakan untuk mengusahakan shelter baru. Sebab perkembangan yang terjadi, kata Heroe, menuntut untuk lebih waspada terhadap sebaran OTG.

Selama ini pihaknya sudah mengupayakan hotel, tetapi sebagian besar saat ini sudah ada tamu yang menginap. Sedangkan mess atau balai diklat hampir semuanya sedang digunakan untuk pendidikan. Beberapa masih diusahakan dengan minta izin karena dikelola oleh pusat.

"Maka saat ini sedang mengupayakan beberapa yang memungkinkan, termasuk opsi untuk membuat rumah sakit lapangan jika tidak segera ditemukan tempat yang layak dan memadai," kata dia.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA JOGJA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri