Menuju konten utama

Klaster Hajatan Wonosobo: 88 Positif COVID, Ganjar Minta Dipantau

Dari 88 orang yang positif COVID-19, 41 orang di antaranya masih melakukan isolasi mandiri di rumah.

Klaster Hajatan Wonosobo: 88 Positif COVID, Ganjar Minta Dipantau
Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona di kawasan Bantul, D.I Yogyakarta, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

tirto.id - Sebanyak 88 orang warga Desa Kecis, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) terpapar COVID-19 usai menggelar acara hajatan. Sebanyak 41 orang di antaranya masih melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun meminta agar mereka dipantau.

Dalam keterangan pers resmi, pada Kamis (8/7/2021) Ganjar meninjau Desa Kecis, lokasi 41 warga yang melakukan isoman di 35 rumah. Ia menemui Sekretaris Desa Kercis Eko Purwanto dan meminta selama isoman dilakukan pengawasan.

Ganjar mengingatkan jangan sampai ada yang isoman tidak terpantau kemudian meninggal.

“Jangan sampai ini terjadi. Ambulans standby di sini juga enggak?” tanya Ganjar memastikan agar ambulans disiagakan.

Ganjar juga meminta agar koordinator Jogo Tonggo serta bidan membuat WhatsApp Group dengan para warga yang isoman. Grup tersebut agar memudahkan warga yang isoman untuk berkomunikasi dan menyampaikan kebutuhannya.

Selain itu, politikus PDIP itu meminta agar acara hajatan atau apapun yang mengundang kerumunan tidak selenggarakan dulu. Terlebih ini merupakan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

Sementara itu, Eko mengatakan ambulans sudah disiagakan, dan para warga yang isoman telah dalam pemantauan.

“Jogo Tonggo aktif, kami juga bagikan sembako. Kami masak juga untuk mereka,” ujar Eko kepada Ganjar.

Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Mohamad Riyatno mengatakan dengan terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di Wonosobo dan tingkat keterisian rumah sakit yang mencapai 80 persen. Pemerintah kabupaten kata dia terus berupaya menambah daya tampung tempat tidur untuk pasien COVID-19

“Seperti yang diinstruksikan oleh gubernur melalui sekda, kita terus berupaya menambah atau meningkatkan jumlah tempat tidur yang ada di setiap rumah sakit. Terutama di swasta,” kata Riyatno.

Selain itu, lanjut Riyatno, ada beberapa gedung yang digunakan untuk isolasi terpusat. Antara lain Balai Latihan Kerja, eks kantor kelurahan Wonosobo Timur dan eks gedung peternakan dan pertanian itu, serta gedung sanggar budaya yang dikelola Disdikpora.

Selain itu, gedung Bapelkes milik Provinsi Jateng yang tahun 2020 sudah digunakan juga akan disiapkan lagi. Meski begitu, pihaknya berharap tidak sampai terjadi kejadian luar biasa.

“Kalau 5 gedung karantina itu bisa kita maksimalkan insyaallah kita bisa menampung sekitar 250-270,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait KASUS POSITIF COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - News
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto