Menuju konten utama

Klarifikasi Soal Pertemuan Rahasia, Sudirman Kutip Lagu Iwan Fals

Yustinus Prastowo menuding Sudirman melakukan kebohongan soal pertemuan rahasia antara Jokowi dan bos Freeport, James R. Moffett.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) saat akan memberikan Pidato Kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/21019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah dirinya telah berbohong terkait pernyataanya yang menyebut ada pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo dengan James R. Moffett, Executive Chairman Freeport McMoRan kala itu.

Tudingan bahwa Sudirman melakukan kebohongan disampaikan pendukung Jokowi, Yustinus Prastowo. Menurut Prastowo, apa yang diucapkan Sudirman saat ini berbeda dengan pernyataannya saat menjadi Menteri ESDM.

Untuk menguatkan argumennya, Yustinus mengutip wawancara Sudirman dalam Majalah TAMBANG edisi November 2015. Dalam wawancara itu, Sudirman membantah adanya pertemuan rahasia. Menurut Sudirman, pertemuan tersebut biasa dilakukan Jokowi sebagai pemimpin negara dan tidak ingin membuat gaduh.

"Presiden menjalankan tugas negara, dan itu bukan operasi rahasia. Itulah cara beliau mengurangi kegaduhan," ucap Sudirman seperti yang ditulis dalam majalah tersebut.

Namun, dalam sebuah diskusi dan bedah buku 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan' karya mantan Dirjen Minerba Simon Felix Sembiring di Jakarta, Rabu (20/2/2019) kemarin, Sudirman mengatakan sempat ada kesepakatan antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia, dilakukan di Istana, dan bersifat 'rahasia'. Pertemuan itu, kata Sudirman, yang membuat izin operasi Freeport di Indonesia disepakati diperpanjang.

“Kini Sudirman mengatakan yang sebaliknya, bahwa Presiden Jokowi dan Moffet melakukan pertemuan rahasia, berbalik 180 derajat dengan ucapannya sendiri pada November 2015,” kata Yustinus melalui keterangan tertulis, Kamis (21/2/2019).

Namun, Sudirman yang kini selaku Direktur Materi dan Debat BPN, Prabowo-Sandi membantah dirinya telah berubah

“Insyaallah saya tidak berubah, masih sama seperti yang dulu. Mau yang wajar-wajar saja. Mau jujur apa adanya. Seperti lagunya [judul HIO] Iwan Fals bersama Sawung Jabo,” ungkap Sudirman dalam keterangan tertulisnya hari ini.

Menurut Sudirman, apa yang ia jelaskan dalam acara bedah buku tersebut hanyalah mengungkapkan kronologis keluarnya Surat Menteri ESDM tanggal 7 Oktober 2015 tentang PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Pemerintah Indonesia yang telah menyepakati operasi kompleks pertambangan Grasberg pasca 2021.

Menurut Sudirman, dalam bukunya Simon Sembiring, bilang surat itu dianggap melampaui kewenangan menteri dan memperlemah posisi pemerintah di mata PT Freeport.

"Maka saya jelaskan detail tahapan pertemuan dan diskusinya, agar tidak ada salah tafsir," tegas Sudirman.

"Sekali lagi, aku masih seperti yang dulu. Tak bisa jadi pembohong, karena untuk jadi pembohong yang sukses harus bohong terus menerus. Saya juga tak bisa jadi penjilat karena tak punya stok air liur yang cukup. Semoga tidak pernah berubah, tetap menjadi manusia biasa, apa adanya," kata seraya mengutip lirik lagu Iwan Fals dan Sawung Jabo berjudul HIO.

HIOOOO……!!!!!

Aku tak mau terlibat urusan tipu

Menipu...

Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi..

Aku mau wajar-wajar saja

Aku mau apa adanya

Aku mau jujur-jujur saja

Bicara apa adanya

Aku mau sederhana

Mau baik-baik saja

Aku hanya tahu

Bahwa orang hidup

Agar jangan mengingkari hati nurani

Hio.. hio.. hio3x

Hio hio hio...

Baca juga artikel terkait PT FREEPORT INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH