Menuju konten utama

Klarifikasi Juri MasterChef Inggris Soal Rendang Ayam Krispi

"Saya bilang kulitnya tidak krispi. Saya tidak bermaksud itu harus digoreng, seperti ayam goreng," kata juri MasterChef Inggris.

Klarifikasi Juri MasterChef Inggris Soal Rendang Ayam Krispi
Kuliner khas dari Tanah Minang, Rendang. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Komentar Gregg Wallace, salah satu juri MasterChef Inggris soal masakan rendang ayam yang kurang krispi menuai kritik. Gregg pun mengklarifikasi apa yang dia maksud ketika mengatakan bahwa "kulit ayam (tidak) krispi" pada Rabu (4/4/2018).

Klarifikasi itu disampaikan saat pria 53 tahun itu muncul bersama rekan juri MasterChef Inggris, John Torode pada program TV Good Morning Britain (GMB).

"Saya bilang kulitnya tidak krispi. Saya tidak bermaksud itu harus digoreng, seperti ayam goreng," kata Wallace, seperti dikutip Channel News Asia.

Sebelumnya, dalam kompetisi memasak MasterChef Inggris, peserta kelahiran Malaysia, Zaleha Kadir Olpin menyiapkan ayam rendang demham nasi lemak. Namun masakan itu dikritik juri Wallace dan John Torode.

"Saya suka rasa rendang, ada rasa manis kelapa. Tapi kulit ayamnya tidak garing. Jadinya tidak bisa dimakan dan semua sausnya menempel di kulit jadi saya tidak bisa memakannya," kata Wallace mengomentari masakan Zaleha, seperti dikutip Antara.

Torode menyebut masakan Zaleha sebagai sebuah "kesalahan." Kritikan itu juga membuat Zaleha dieliminasi dari kompetisi tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman dan Komisioner Tinggi Inggris untuk Malaysia Vicki Treadell juga ikut berpendapat soal kementar Gregg yang kontroversi itu. Mereka mengatakan tidak ada rendang yang renyah atau krispi.

Dalam laporan The Telegraph yang dikutip Antara, juru bicara kompetisi memasak itu mengatakan "MasterChef selalu merayakan makanan internasional dan pada kesempatan ini komentar juri kami relevan soal makanan yang dimasak di acara itu."

Baca juga artikel terkait RENDANG atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora