Menuju konten utama

Klaim Jokowi Soal Kualitas Manusia Indonesia di Pidato Kenegaraan

IPM Indonesia telah mengalami peningkatan dari 68,90 pada 2014, menjadi 70,81 pada 2017.

Klaim Jokowi Soal Kualitas Manusia Indonesia di Pidato Kenegaraan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengklaim kualitas kehidupan manusia Indonesia terus membaik dalam empat tahun terakhir. Salah satu indikator yang dijadikan acuan Jokowi ialah meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang disebutnya sudah masuk dalam kategori tinggi atau High Human Development.

Jokowi menyebutkan IPM Indonesia telah mengalami peningkatan dari 68,90 pada 2014, menjadi 70,81 pada 2017.

“Namun demikian, upaya peningkatan pembangunan manusia ini masih membutuhkan perhatian serius dan kerja keras,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (16/8/2018).

Adapun Jokowi menilai Indonesia akan mempunyai penduduk di usia produktif yang melimpah pada 2030. Hal tersebut sejalan dengan bonus demografi yang bakal muncul di antara 2020 sampai dengan 2030 mendatang.

Oleh karena itulah, Jokowi lantas menyoroti ihwal kesehatan masyarakat Indonesia. Jokowi mengatakan pemerintah bakal terus memastikan bahwa anak-anak di Indonesia harus terbebas dari ancaman stunting atau tumbuh kerdil. Upaya yang dilakukan pun di antaranya dengan memastikan bahwa asupan gizi terpenuhi serta didukung dengan pola hidup yang sehat.

“Pemerintah telah menetapkan 100 kabupaten sebagai lokasi prioritas penanganan stunting secara terintegrasi antar kementerian dan lembaga,” ucap Jokowi.

Dari segi pendidikan, Jokowi mengimbau agar anak-anak Indonesia harus bisa bersekolah tanpa adanya kendala biaya. Untuk mengatasi masalah biaya pendidikan itu, Jokowi menyampaikan pemerintah telah membagikan Kartu Indonesia Pintar yang dapat digunakan peserta didik pada usia 6-21 tahun.

Presiden turut mengklaim realisasi penerima manfaat tersebut telah mencapai lebih dari 20 juta pada 2017. Harapan lama sekolah penduduk muda pada 2017 pun, masih menurut Jokowi, telah mencapai hampir 13 tahun.

Di sisi lain, Jokowi menekankan bahwa pemerintah juga akan berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah yang merata di seluruh Indonesia. Ia menyebutkan Jumlah Guru Garis Depan pada 2016 sampai dengan 2017 sudah bertambah sebanyak 7.094 guru. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kompetensi berkelanjutan juga sudah dilakukan dengan lebih dari satu juta guru.

“Realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) turut meningkat setiap tahunnya, yang terakhir pada 2017 menjangkau 47 juta siswa,” ungkap Jokowi.

Baca juga artikel terkait SIDANG TAHUNAN MPR atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani