Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Kisah Sahabat Nabi Sa'ad bin Abi Waqqash: Penyebar Islam di China

Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah seorang sahabat yang memperoleh jaminan surga dari Nabi Muhammad SAW, dan Jasanya sangat besar.

Kisah Sahabat Nabi Sa'ad bin Abi Waqqash: Penyebar Islam di China
Ilustrasi Nabi. tirto.id/Fuad

tirto.id - Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah seorang sahabat yang memperoleh jaminan surga dari Nabi Muhammad SAW, dan Jasanya sangat besar dalam Islam.

Selain menjadi panglima perang besar Islam, diceritakan juga bahwa Sa'ad bin Abi Waqqash adalah da'i Islam pertama yang menyebarkan Islam di daratan China.

Ketika Nabi Muhammad menyatakan bahwa beliau diutus menjadi nabi dan rasul, Sa'ad bin Abi Waqqah, yang saat itu berusia 17 tahun menyambut hidayah Islam. Ia termasuk bagian dari kelompok awal yang menerima dakwah Rasulullah atau golongan Assabiqun Al-Awwalun.

Nama lengkapnya adalah Sa'ad bin Abi Waqqash Malik bin Wuhaib bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab Al-Qurasyi Al-Zuhri. Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui kabilah Zuhrah.

Bahkan, Nabi Muhammad pernah mengungkapkan bahwa Sa'ad adalah pamannya yang beliau SAW banggakan.

"Ini dia pamanku! Siapa orang yang punya paman seperti pamanku ini?" ujar Rasulullah SAW.

Ketika pertama kali masuk Islam, cobaan keimanan yang diterimanya berasal dari ibunya sendiri. Sang ibu tidak suka ketika Sa'ad masuk Islam. Cara yang digunakan ibunya untuk membujuk Sa'ad murtad dari Islam adalah mogok makan berhari-hari.

Melihat ibunya yang kian letih karena kelaparan, Sa'ad bin Abi Waqqash menyatakan dengan santun agar ibunya tidak memaksanya kembali ke agama lamanya.

Ia pun berkata pada ibunya: "Wahai ibu, demi Allah, seandainya ibu mempunyai 100 nyawa. Lalu satu per satu nyawa ibu meninggal, aku tidak akan meninggalkan agama ini [Islam] sedikit pun. Makanlah, Wahai Ibu, jika ibu menginginkannya. Jika tidak, itu juga pilihan ibu."

Melihat keteguhan hati Sa'ad bin Abi Waqqash, ibunya pun menghentikan aksi mogoknya dan berusaha menerima keputusan anaknya. Berkat kejadian inilah, Allah pun menurunkan ayat 14-15 dari surah Luqman yang membenarkan sikap Sa'ad bin Abi Waqqash.

"Dan jika keduanya [orang tua] memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik ... ," (QS. Luqman [31]: 15).

Perjuangan Sa'ad bin Abi Waqqash dalam Islam tak diragukan lagi. Sa'ad adalah seorang pemanah ulang. Dari sejarah pertempuran Islam, Sa'ad adalah orang pertama yang melepaskan panahnya ke arah musuh.

Musuh pertama yang ia lukai adalah 'Ubaid bin Harits. Di sisi lain, Sa'ad pula yang pertama kali terluka karena busur panah dari tembakan musuh.

Bersama Nabi Muhammad SAW, Sa'ad hampir mengikuti semua perang untuk menegakkan Islam.

Karena kepahlawanannya itulah, selepas Rasulullah SAW meninggal, Umar mengangkat Sa'ad sebagai panglima perang untuk ekspansi Islam ke Persia melalui Perang Qadisiah. Kemenangan Sa'ad ini menjadi pintu masuk dakwah Islam di Persia.

Tidak hanya ke Persia, dakwah Islam yang dipimpin Sa'ad juga merambah ke dataran China, sebagaimana dilansir dari buku Perkembangan Islam di Tiongkok (1979) yang ditulis oleh Ibrahim Tien Ying Ma. Di Cina, Sa'ad bin Abi Waqqash disambut baik oleh Kaisar Cina Yong Hui dari Dinasti Tang.

Salah satu peninggalan dakwah Sa'ad bin Abi Waqqash di China adalah bangunan masjid agung bernama Masjid Huaisheng alias Masjid Sa'ad bin Abi Waqqash di Provinsi Guangzhou. Masjid Sa'ad ini juga dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Cina.

Dari ciri fisiknya, Sa'ad bin Abi Waqqash berpostur agak gemuk, tidak terlalu tinggi, dan rambutnya lebat, namun dipotong pendek. Ia dikenal sebagai sosok yang serius dan pakaian favoritnya adalah mantel bulu.

Sa'ad bin Abi Waqqash wafat di rumahnya di daerah Atiq yang berjarak beberapa kilometer dari Madinah. Kendati ia adalah sahabat nabi yang memiliki banyak kemuliaan, tidak semua orang menyukainya.

Diceritakan bahwa Sa'ad meninggal karena diracun. Ketika ia meninggal, harta yang ia tinggalkan sebanyak 250.000 dirham. Jenazah Sa'ad bin Abi Waqqash dimakamkan di pemakaman Baqi, kawasan tempat para sahabat Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

Baca juga artikel terkait KISAH TELADAN SAHABAT NABI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Maria Ulfa