Menuju konten utama

Kisah Raja Malaysia: dari Sultan Kelantan hingga Turun Takhta

Kisah Sultan Muhammad V yang mengundurkan diri sebagai Yang di-Pertuan Agong Malaysia.

Kisah Raja Malaysia: dari Sultan Kelantan hingga Turun Takhta
Sultan Muhammad V (kanan). (Bernama/Rosli Awang via REUTERS).antaranews

tirto.id - Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V menghadapi tantangan dari penobatan sebagai raja hingga turun takhta pada Minggu (6/1/2019).

Pengangkatan Sultan Muhammad V sebagai raja Malaysia dalam sejarahnya bukan tanpa tantangan. Free Malaysia Today menulis ayahnya, Sultan Ismail Petra yang juga ingin berkuasa pernah menentang putra sulungnya tersebut sebagai Sultan Kelantan.

Namun, Sultan Ismail menderita stroke. Berdasarkan Pasal 29A dari konstitusi negara, dia dianggap tidak layak oleh Dewan Suksesi Kelantan untuk bertakhta.

Sultan Ismail tidak menyetujui keputusan dewan yang memutuskan putranya sebagai Sultan Kelantan. Pada tahun 2010 para pengacaranya mengajukan petisi ke Pengadilan federal yang menyatakan penunjukkan tersebut sebagai inkonstitusional.

Karir pria yang juga dikenal dengan nama Tengku Muhammad Faris Petra terus berlajut. Meski banyak tantangan akhirnya dia terpilih sebagai Yang di-Pertuan Agong XV pada Pertemuan 243 Conference of Rulers (Konferensi Para Pemimpin) pada Oktober 2016.

Sedangkan Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah, terpilih sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong. pengunduran diri ini membuat Sultan Muhammad V menjabat sekitar 700-an hari sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Pemerintahan Sultan Muhammad V bukanlah yang terpendek. Pada tahun 1960, Sultan Hisamuddin Alam Shah dari Selangor yang diangkat sebagai Agong kedua hanya menjabat sekitar 140 hari, karena sakit dan meninggal.

Pengunduran diri Sultan Muhammad V adalah yang pertama sejak jabatan Agong diciptakan pada tahun 1957 di mana Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Ia juga dikenang sebagai satu-satunya Agong yang memerintah tanpa seorang ratu atau Raja Permaisuri Agong.

Pada 22 November, Sultan Muhammad V menikahi Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina dan foto-fotonya tersebar di media sosial. Namun menurut The Straits Times melaporkan Sultan Muhammad V meminta cuti untuk mengikuti perawatan medis mulai 2 November hingga akhir Desember.

Sehingga pernikahan ini diduga mendapat kritik keras dari keluarga kerajaan Islam Malaysia yang sangat dihormati terutama oleh Muslim Melayu.

Terdapat juga dugaan penguasa lain di Malaysia yang tidak nyaman dengan kemungkinan penobatan Voevodina sebagai ratu yang mendampingi Sultan.

Dalam pengunduran diri itu, Sultan Muhammad V mengucapkan terima kasih kepada Penguasa Melayu yang memilihnya sebagai Yang ke-Pertuan Agong ke-15 pada 13 Desember 2016 lalu. Dia juga menyatakan apresiasinya kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan pemerintah atas kerja sama mereka dalam memerintah negara.

Konferensi Para Penguasa sebagaimana diberitakan Malaysia Mail diyakini telah mengadakan pertemuan khusus di Istana Negara pagi ini untuk membahas pemilihan Yang ke-Pertuan Agong ke-16. Pertemuan itu berlangsung lebih dari satu jam di Istana Negara sehari setelah pengunduran diri Sultan Muhammad V.

Baca juga artikel terkait RAJA MALAYSIA atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Politik
Kontributor: Isma Swastiningrum
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Yantina Debora