Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat Singkat: Tugas Utama Manusia saat Hidup di Dunia

Khutbah Jumat singkat dan terbaru pekan ini bertema tentang tugas manusia di dunia sebagai makhluk Allah.

Khutbah Jumat Singkat: Tugas Utama Manusia saat Hidup di Dunia
Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat singkat pekan ini mengambil tema tentang tugas dan misi utama manusia saat hidup di dunia.

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَبَعْدُ

Segala puji bagi Allah, tempat untuk mencari pertolongan dan memohon pengampunan. Alhamdulilah hari ini, Jumat, 27 Mei 2022 kita dapat bertemu kembali dalam majelis khotbah dan salat Jumat yang insya Allah dirahmati Allah SWT. Aamiin allahumma aamiin.

Khutbah Jumat Singkat & Terbaru Pekan Ini

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Manusia dalam menjalani kehidupan di dunia memiliki aturan dan undang-undang, dan aturan itu tentu mempunyai tujuan, di mana setiap tujuan pasti ada hikmahnya.

Hal ini berlaku sama dengan tujuan penciptaan manusia. Seperti disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ

Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun

Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Az-Zariyat: 56).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan dari manusia.

Allah menyatakan tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Nya sendiri. Allah menciptakan dengan tujuan hidup beribadah kepada-Nya karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi ciptaan-Nya.

Maksud ayat ini juga bahwa Allah tidak menjadikan jin dan manusia kecuali untuk tunduk kepada-Nya dan untuk merendahkan diri.

Karenanya setiap makhluk, baik jin atau manusia wajib tunduk kepada peraturan Tuhan, merendahkan diri terhadap kehendak-Nya.

Kemudian setiap makhluk juga harus menerima apa yang Dia takdirkan, mereka dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan apa yang telah Dia tentukan.

Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan mudarat karena kesemuanya adalah dengan kehendak Allah.

Ayat ini pun menguatkan perintah untuk mengingat Allah SWT dan memerintahkan manusia supaya melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Allah tidaklah menjadikan jin dan manusia melainkan untuk mengenal-Nya dan supaya menyembah-Nya, seperti disampaikan dalam surah At-Taubah ayat 31:

"..Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang MahaEsa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan."

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Jadi, segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi pasti ada tujuan dan hikmahnya.

Dikutip dari laman Unida Gontor, tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor nyamuk pun tidak diciptakan Allah dengan sia-sia.

Allah SWT berfirman:

اَفَحَسِبۡتُمۡ اَنَّمَا خَلَقۡنٰكُمۡ عَبَثًا وَّاَنَّكُمۡ اِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُوۡنَ

Afahsibtum annamaa khalaqnaakum 'abasanw wa annakum ilainaa laa turja'uun

Artinya: "Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al-Mu'minun: 115)

Dalam ayat ini diterangkan bahwa manusia diciptakan sebagai hamba Allah dan diberi kewajiban.

Siapa yang melaksanakan kewajiban, mereka diberi pahala, dan bagi yang menyia-nyiakan kewajiban, mereka akan diazab dan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan segala per-buatan mereka di dunia,

Tugas manusia di dunia sebagai hamba Allah jelas disebutkan untuk beribadah dan taat kepada Allah.

Manusia merupakan makhluk paling mulia yang diciptakan Allah, oleh sebab itu, manusia tercipta dengan bentuk yang paling baik.

Karena itu, maka sudah selayaknya kita manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Tugas kekhalifahan manusia bagi diri sendiri, disebutkan dalam banyak ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya:

Bertugas untuk menuntut ilmu pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43), memiliki tugas mendi­dik atau mengajar (Q.S. Ali Imran: 187, al-An’am: 51), serta menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan bahaya dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6).

Tugas-tugas ini termasuk di dalamnya menjaga dan memelihara kesehatan fisiknya, memakan makanan yang halal dan sebagainya, dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Manusia sebagai makhluk Allah harus mampu mengemban amanah dari Allah, yaitu menjalankan tugas-tugas hidupnya di muka bumi.

Tugas utama manusia sebagai makhluk Allah seperti disebutkan di atas, yakni menjadi hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan Kehendak-Nya serta mengabdi hanya kepadaNya.

Lalu manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam masyarakat, dan tugas kekhalifahan terhadap alam.

Tentu saja masih ada banyak hal mengenai hikmah dan tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri.

Kita sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah yang paling mulia tentu tak luput juga dari kelemahan.

Kita semua merupakan orang-orang terpilih yang dilahirkan ke dunia. Karena sebelum dilahirkan pun kita telah menjadi pemenang, ketika kita berlomba-loma dengan ribuan sperma lainnya untuk berebut masuk kedalam rahim ibu.

Dan ketika dilahirkan kedunia-pun kita harus tetap menjadi pemenang. Jangan menjadi pecundang yang selalu mengeluhkan kehidupan.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Meskipun tujuan utama dari hidup adalah untuk akhirat, tapi kita tidak bisa meninggalkan lmu-ilmu dunia. Ilmu akhirat memang wajib dipelajari sebagai bekal untuk bertemu Ilahi dan ilmu dunia juga sebagai panduan untuk menjalani kehidupan yang baik.

Demikianlah khotbah Jumat pekan ini yang bisa disampaikan. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari apa yang disampaikan dan mudah-mudahan ada manfaatnya untuk kita.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom