Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat Singkat Pekan Ini: Menjaga & Mencintai Lingkungan

Khutbah Jumat singkat pekan ini, 13 Januari 2023 mengambil tema tentang menjaga dan mencintai lingkungan.

Khutbah Jumat Singkat Pekan Ini: Menjaga & Mencintai Lingkungan
Keindahan alam panorama air terjun Sipiso-Piso di Desa Tongging, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa (3/4). Air Terjun Sipiso-Piso berketinggian 120 meter yang berada di kawasan Danau Toba merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu tujuan wisata utama di Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/17.

tirto.id - Khutbah Jumat singkat terbaru pekan ini mengambil tema tentang bagaimana menjaga dan mencintai lingkungan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ،

Alhamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah subhanahu wata'ala yang telah mempertemukan kita kembali dalam majelis khotbah dan salat Jumat di hari ini, 13 Januari 2023.

Salawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad salallaahu 'alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh pengikutnya yang berada dalam iman Islam, amma ba'du.

Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru Pekan Ini

AKSI BERSIH SITU DI BOGOR

Tim gabungan TNI dan Polri melakukan aksi bersih di Cibinong Situ Plaza, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Sesuai tema yang disampaikan pada kesempatan kali ini, maka khatib mengajak jamaah untuk mau sama-sama menjaga dan mencintai lingkungan sekitar kita, karena alam dan seisinya ini merupakan ciptaan Allah SWT.

Oleh sebab itu, lingkungan hidup yang dihuni oleh makhluk Allah sebagai tempat tinggal merupakan ciptaan-Nya. Jangan sampai kita merusaknya pula.

Ada beberapa ayat Al-Qur'an yang memerintahkan manusia untuk tidak merusak lingkungan, salah satunya seperti firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 56:

وَلَا تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ بَعۡدَ اِصۡلَاحِهَا وَادۡعُوۡهُ خَوۡفًا وَّطَمَعًا‌ ؕ اِنَّ رَحۡمَتَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ مِّنَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ

Wa laa tufsiduu fil ardi ba'da islaahihaa wad'uuhu khawfanw wa tama'aa; inna rahmatal laahi qariibum minal muhsiniin

Artinya: "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-A'raf: 56).

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan manusia agar tidak berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik.

Manusia diperintah berdoa kepada-Nya dengan rasa takut, sehingga ini yang bisa membuat ibadah kita jadi lebih khusyuk dan terdorong untuk menaati-Nya, dan penuh harap terhadap anugerah-Nya dan pengabulan doa yang kita panjatkan.

Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

Seperti dikutip dari tafsir Kemenag, Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain), merusak lingkungan dan lain sebagainya.

Allah SWT menciptakan Bumi ini dengan segala kelengkapannya, seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan manusia pula.

Oleh karena itulah, manusia dilarang membuat kerusakan di muka bumi.

Selain itu, Allah juga menurunkan agama dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan, keamanan dan kedamaian.

Nabi Muhammad SAW sebagai penutup kenabian yang diutus Allah SWT membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Bila manusia mengikuti ajaran Islam dengan benar, maka seluruhnya akan menjadi baik, manusia menjadi baik, bangsa menjadi baik, dan negara menjadi baik pula.

Sesudah Allah melarang manusia membuat kerusakan, maka di akhir ayat ini diungkap pula tentang etika berdoa.

Ketika berdoa untuk urusan duniawi atau ukhrawi, selain dengan sepenuh hati, khusuk dan suara yang lembut, hendaknya disertai pula dengan perasaan takut dan penuh harapan.

Cara berdoa semacam ini akan mempertebal keyakinan dan akan menjauhkan diri dari keputusasaan, karena langsung memohon kepada Allah yang Mahakuasa dan Mahakaya.

Rahmat Allah akan tercurah kepada orang yang berbuat baik, dan berdoa merupakan perbuatan baik. Oleh karenanya, rahmat Allah tentu dekat dan akan tercurah kepadanya.

Anjuran untuk berbuat baik banyak diungkap dalam Al-Qur'an, seperti berbuat baik terhadap tetangga, kepada sesama manusia, kepada kawan, kepada lingkungan dan lainnya.

AKSI BERSIH PANTAI SKIPM GORONTALO

Seorang petugas Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Gorontalo mengumpulkan sampah di objek wisata Pantai Botutonuo, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Dilansir situs NU Online, semua manusia yang ada di muka bumi ini mempunyai kewajiban untuk menjaga serta melestarikan lingkungan.

Lalu apa saja cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga dan mencintai lingkungan sekitar?

Tentu ada banyak yang bisa dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Kedua, tidak membakar sampah, kalau ini mungkin kita pernah menemui ada tetangga yang membakar sampah di sekitar rumah.

Aktivitas ini padahal tidak disarankan, karena membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon.

Laman Kemdikbud menjelaskan bahwa ozon berfungsi mengatur jumlah atau porsi sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi.

Ozon juga melindungi Bumi agar sinar ultravioletnya tidak langsung mengenai permukaan Bumi, sehingga dapat menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.

Lalu cara lain yang bisa kita lakukan selain tidak membuang dan membakar sampah adalah menghemat energi, salah satu penghematan energi adalah dengan meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor.

Jadi jika kita akan pergi ke tempat yang relatif dekat, sebaiknya gunakan sepeda atau berjalan kaki agar emisi dari kendaraan tidak mencemari udara.

Cara lainnya untuk melestarikan lingkungan adalah menanam pohon di sekitar rumah. Area pekarangan rumah yang ditanami pohon berfungsi sebagai area resapan air. Bila curah hujan tinggi, area resapan air inilah yang bisa mencegah terjadinya banjir.

Pentingnya menanam pohon untuk menjaga lingkungan juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Diriwayatkan dari Anas r.a., Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Seseorang muslim tidaklah menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, lalu datang burung atau manusia atau binatang memakan sebagian dari padanya, melainkan apa yang dimakan itu merupakan sedekahnya“. (HR. Imam Bukhori)

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Agama Islam telah mengatur dan memberi pedoman kepada umatnya terhadap semua sisi kehidupan, termasuk lingkungan.

Sebagai manusia makhluk ciptaan Allah SWT, sudah sepatutnya pula kita bisa bersikap untuk bisa menjaga atau melestarikan alam yang juga diciptakan Allah SWT sesuai dengan yang diperintahkan dalam beberapa surah Al-Qur'an.

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, semoga apa yang disampaikan dapat diambil hikmahnya dan kita semua termasuk orang-orang yang bisa menaati apa yang diperintahkan Allah SWT, termasuk untuk menjaga lingkungan. Aamiin allahumma aamiin.

Wabillaahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom