Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Khutbah Jumat Jelang Idulfitri: Tugas Umat Islam Selepas Ramadhan

Khutbah Jumat akhir Ramadan dan jelang Idulfitri bertema tentang tugas yang dilakukan umat Islam setelah bulan Ramadhan.

Khutbah Jumat Jelang Idulfitri: Tugas Umat Islam Selepas Ramadhan
Ilustrasi Halal Bihalal. foto/Istockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat hari ini di akhir-akhir Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri bertema tentang tugas umat Islam selepas Ramadan.

Bismilaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulilah, hari ini 29 April 2022 atau bertepatan dengan 28 Ramadan 1443 Hijriah kita kembali dipertemukan dalam majelis khotbah dan salat Jumat yang insya Allah dirahmati Allah SWT..Aamiin

Khutbah Jumat Ramadhan Jelang Idulfitri

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Tidak terasa bulan Ramadan 1443 H sebentar lagi akan meninggalkan kita, di mana usai Ramadan berakhir kita akan menyambut hari kemenangan, hari Raya Idulfitri.

Selama menjalankan ibadah puasa, tentu yang utama tidak kita lakukan seperti hari-hari biasanya adalah tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Selama puasa Ramadan kita berperang melawan musuh hawa nafsu. Dan sebentar lagi kita akan menjadi pemenang, kembali menjadi fitrah di hari Lebaran.

Lalu, setelah Ramadan meninggalkan kita, apa saja tugas yang harus kita lakukan sebagai umat muslim yang beriman.

Tugas pertama, tentu saja harus istikamah menjaga iman Islam kita, kita harus memelihara Aqidah lslamiyah.

Kita juga harus berupaya meningkatkan Iman dan takwa kepada Allah SWT serta kita tetap beribadah dan menyembah Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اعۡبُدُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَ ۙ ‏

Yaaa aiyuhan naasu'buduu Rabbakumul lazii khalaqakum wallaziina min qablikum la'allakum tattaquun.

Artinya: "Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 21)

Dalam ayat ini, Allah menyeru kepada manusia untuk menyembah dan beribadah secara tulus kepada-Nya, sebab Dia yang telah menciptakan dan memelihara kita dan orang-orang yang sebelum kita dari yang sebelumnya tiada.

Hanya Allah satu-satunya Pencipta segala sesuatu. Perintah beribadah itu ditujukan agar kita umat muslim bertakwa dan dapat memelihara diri serta terhindar dari murka dan siksa Allah.

Dengan beribadah, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk mengagungkan Allah, sehingga jiwa menjadi suci dan tunduk kepada kebenaran.

Beribadah kepada Allah ialah menghambakan diri kepada-Nya, dengan penuh kekhusyukan, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, karena merasakan bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan, menguasai, memelihara dan mendidik seluruh makhluk.

Ibadah seorang hamba sebagaimana yang disebutkan itu akan dinilai Allah SWT menurut niat hamba yang melakukannya.

Setelah berupaya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, tugas kita selanjutnya adalah memelihara ukhuwah lslamiyah, memelihara persaudaraan dan kesatuan.

Pada saat lebaran, kita biasanya saling maaf memaafkan (melakukan halal bi halal) dengan tujuan ukhuwah Islamiyah.

Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan, umat Islam harus bersatu dalam memperjuangkan Islam, umat Islam harus bersatu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Umat Islam juga harus bersatu dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, serta umat Islam harus bersatu dalam membangun bangsa dan negara memberantas kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Hal ini seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini:

وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا وَّلَا تَفَرَّقُوۡا‌ ۖ وَاذۡكُرُوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ اِذۡ كُنۡتُمۡ اَعۡدَآءً فَاَ لَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِكُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ بِنِعۡمَتِهٖۤ اِخۡوَانًا ۚ وَكُنۡتُمۡ عَلٰى شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنۡقَذَكُمۡ مِّنۡهَا ‌ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُوۡنَ

Wa'tasimuu bi Hablil laahi jamii'anw wa laa tafarraquu; wazkuruu ni'matal laahi alaikum iz kuntum a'daaa'an fa allafa baina quluubikum fa asbah tum bini'matihiii ikhwaananw wa kuntum 'alaa shafaa hufratim minan Naari fa anqazakum minhaa; kazaalika yubaiyi

Artinya: "Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran: 103)

Di ayat ini Allah mengingatkan manusia agar berpegang teguh kepada Allah dan ajaran-Nya dan selalu mengingat nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada mereka.

Dahulu pada masa jahiliah manusia bermusuhan sehingga timbullah perang saudara beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum 'Aus dan Khazraj.

Maka Allah telah mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad SAW dan mereka telah masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong.

Allah telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang yang bersaudara dan saling mencintai menuju kebahagiaan bersama.

Berkaitan dengan ukhuwah Islamiyah, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Anas ra, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, juga jangan saling memalingkan muka, saling membenci, saling hasud, tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dan tidaklah halal bagi seorang muslim untuk mengabaikan dan tidak tidak menyapa saudaranya lebih dari tiga hari," (Muttafaq 'alaih)

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Setelah dua tugas tadi, yang ketiga tugas yang perlu kita lakukan selepas Ramadan sebagai umat muslim yang beriman adalah meningkatkan ibadah dan amal saleh.

Karena arti Syawal itu berarti meningkat, maka umat Islam harus meningkatkan ibadahnya kepada Allah, meningkatkan amal salehnya.

Selama sebulan penuh Ramadan, umat Islam digembleng dengan berbagai ibadah dan amalan-amalan.

Oleh sebab itu, selepas dari Ramadan masuk bulan Syawal, semangat ibadah umat Islam tidak boleh surut. Justru sebaliknya amal ibadah kita harus terus ditingkatkan lagi.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيۡنَ قَالُوۡا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسۡتَقَامُوۡا تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوۡا وَلَا تَحۡزَنُوۡا وَاَبۡشِرُوۡا بِالۡجَـنَّةِ الَّتِىۡ كُنۡتُمۡ تُوۡعَدُوۡنَ

Innal laziina qooluu Rabbunal laahu summas taqoomuu tatanazzalu 'alaihimul malaaa 'ikatu allaa takhaafuu wa laa tahzanuu wa abshiruu bil Jannnatil latii kuntum tuu'aduun

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." (QS. Al-Fussilat: 30).

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang mengatakan dan mengakui bahwa Tuhan Yang Menciptakan, Memelihara, dan Menjaga kelangsungan hidup, Memberi rezeki, dan yang berhak disembah, hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, kemudian mereka tetap teguh dalam pendiriannya itu, maka para malaikat akan turun untuk mendampingi mereka pada saat-saat diperlukan.

Di antaranya pada saat mereka meninggal dunia, di dalam kubur, dan dihisab di akhirat nanti, sehingga segala kesulitan yang mereka hadapi terasa menjadi ringan.

Dalam hadis Nabi saw diterangkan bahwa teguh dalam pendirian itu merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang mukmin:

Sufyan bin 'Abdullah ats-saqaf meriwayatkan bahwa seseorang berkata, "Ya Rasulullah,perintahkan kepadaku tentang Islam suatu pererintah yang, aku tidak menanyakan lagi kepada orang selain engkau." Rasulullah menjawab, "Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian teguhkanlah pendirianmu." Aku berkata, "Apa yang harus aku jaga?" Maka Rasulullah mengisyaratkan kepada lidahnya sendiri. (Riwayat Muslim)

Jadi dari penjelasan di atas, 3 hal yang bisa kita lakukan selepas Ramadan adalah istikamah menjaga iman Islam, memelihara ukhuwah Islamiyah, serta meningkatkan ibadah dan amal saleh.

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari apa yang disampaikan, aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom