Menuju konten utama

Khofifah Imbau Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem hingga Januari

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan cuaca ekstrem berdasarkan prakiraan BMKG terjadi hingga Januari 2023.

Khofifah Imbau Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem hingga Januari
Dampak banjir bandang di kampung nelayan Prigi, Trenggalek, Rabu (12/10/2022). ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi

tirto.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warganya untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi hingga Januari 2023. Imbauan ini utamanya untuk warga Jatim yang tinggal di lokasi rawan bencana.

"Masyarakat harus terus waspada, karena dari bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023 BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem bersamaan dengan hidrometeorologi membuat besar kemungkinan intensitas hujan sangat tinggi," kata Khofifah usai meninjau titik longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (23/10/2022).

Khofifah telah memerintahkan jajarannya di Pemprov Jatim untuk mengantisipasi dan memetakan daerah yang rawan longsor. Masyarakat juga perlu disiapkan untuk skenario evakuasi saat terjadi bencana.

Khofifah menekankan hunian warga yang berada di lokasi rentan bencana harus menjadi perhatian bersama. "Yang kemungkinan terdampak longsor dan tanah retak memang harus kita carikan solusi secara lebih konkret," katanya.

Menurut dia, solusi konkret itu meliputi penyediaan tempat relokasi untuk warga yang tinggal di lokasi rawan bencana.

"Hal itu misalnya dilakukan untuk warga RT 21 Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek," katanya.

Pemprov Jatim menyediakan lahan untuk dijadikan tempat relokasi bagi sekitar 57 keluarga yang tinggal di lokasi rawan bencana. Sebanyak 51 rumah di permukiman itu kini telah kosong.

Dalam sepekan terakhir, bencana banjir, tanah longsor, dan pergerkan tanah melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Trenggalek.

Banjir bandang menerjang sedikitnya 30 desa/kelurahan di lima kecamatan, sedangkan tanah longsor terjadi sporadis di 23 desa di delapan kecamatan.

Serangkaian bencana banjir, tanah longsor, dan pergerkan tanah itu menyebabkan ribuan warga diungsikan ke tempat aman.

Baca juga artikel terkait POTENSI CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Editor: Antara & Gilang Ramadhan