Menuju konten utama

Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan & Hikmah Ibadahnya

Keutamaan sholat tarawih pada Ramadhan disampaikan dalam hadis sahih dari Rasulullah SAW. Hikmah menjalankannya adalah dihapuskan dosa-dosa di masa silam.

Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan & Hikmah Ibadahnya
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Terdapat banyak keutamaan sholat tarawih di bulan suci Ramadhan. Ibadah ini merupakan amalan khusus yang tidak ada di bulan-bulan lainnya sehingga amat sayang dilewatkan. Lantas, apa saja hikmah sholat tarawih dalam Islam?

Salat tarawih adalah ibadah sunah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW sebagaimana tertera dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah RA, ia berkata:

"Pada suatu malam, Nabi SAW berada di dalam masjid, beliau salat dan diikuti oleh para sahabat. Di hari berikutnya Nabi salat seperti di hari pertama dan jemaah yang mengikutinya bertambah banyak.

Kemudian, di hari ke tiga atau keempat sahabat berkumpul di masjid untuk menanti kedatangan Nabi untuk salat jemaah tarawih bersama-sama, namun Nabi tidak kunjung hadir hingga subuh. Beliau menjelaskan perihal ketidakhadirannya di masjid semalam, beliau bersabda:

'Aku telah melihat apa yang kalian lakukan, tidaklah mencegahku untuk keluar shalat bersama kalian kecuali aku khawatir shalat ini difardukan atas kalian. Perawi hadis menjelaskan bahwa yang demikian itu terjadi di bulan Ramadan,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, para ulama bersepakat bahwa hukum salat tarawih adalah sunah muakkadah atau sangat dianjurkan pengerjaannya.

Berkenaan dengan proses pengerjaannya, ada banyak variasi dalam salat tarawih. Selain itu, salat tarawih juga dapat dilakukan secara sendiri (munfarid) atau berjemaah. Berikut ini formasi dan bentuk salat tarawih yang dapat dikerjakan.

1. Salat tarawih dengan formasi 4-4-3. Salat tarawih 4 rakaat dan terakhir diiringi dengan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal. Jumlah total rakaat adalah 11 rakaat beserta witir.

2. Salat tarawih dengan formasi 2-2-2-2-2-1. Salat tarawih 2 rakaat dan terakhir diiringi dengan 1 rakaat witir. Jumlah total rakaat adalah 11 rakaat beserta witir.

3. Salat tarawih dengan formasi 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-1. Salat tarawih 2 rakaat dan terakhir diiringi dengan witir 2-1 rakaat yang terpisah. Jumlah rakaat adalah 23 rakaat beserta witir.

4. Salat tarawih dengan formasi 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-3. Salat tarawih 2 rakaat dan terakhir diiringi dengan witir 3 rakaat tanpa tasyahud awal. Jumlah rakaat adalah 23 rakaat beserta witir.

Dua formasi awal di atas terdapat dalam buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan (2013) yang diterbitkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sementara itu, dua formasi terakhir lazimnya kerap ditemui dalam tuntunan ibadah Nahdlatul Ulama. Keduanya berlandaskan hadis-hadis sahih dari Rasulullah SAW dan teladan para sahabat.

Hadits tentang Keutamaan Tarawih dan Hikmah Menjalankannya

Salat tarawih merupakan ibadah penting pada Ramadan. Menurut para ulama mazhab Hanbali, salat tarawih merupakan salat sunah paling utama dibandingkan salat sunah lainnya. Ia juga merupakan salat sunah yang dapat dikerjakan bersama-sama, salah satu di antara sedikit salat sunah yang berjemaah.

Hikmah pengerjaan salat tarawih adalah ampunan dosa dari Allah SWT. Hal itu berlandaskan hadis berikut:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Bacaan latinnya: "Man qooma ramadhana iimanan wahtisaaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzambihi"

Artinya: “Barangsiapa ibadah [tarawih] pada Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan lain mendirikan salat tarawih berjemaah adalah pahala seakan-akan salat semalaman suntuk, sebagaimana tertera dalam riwayat Abu Dzar Al-Ghifari sebagai berikut:

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Bacaan latinnya: "Innahu man qooma ma'al imami hatta yasharifa kutiba lahu qiyaamu lailatan"

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh," (H.R. Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom