Menuju konten utama

Ketum Kadin Minta Perusahaan Orientasi Ekspor Diizinkan WFO 100%

Menurut Arsjad sektor manufaktur Indonesia lebih produktif daripada sektor ekonomi lain sehingga seharusnya bisa WFO 100 persen.

Ketum Kadin Minta Perusahaan Orientasi Ekspor Diizinkan WFO 100%
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid saat mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Jumat (26/3/2021). (ANTARA/HO-Kadin)

tirto.id - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid meminta pemerintah mengizinkan perusahaaan yang berorientasi ekspor masuk ke dalam sektor esensial dan kritikal sehingga bisa beroperasi secara optimal.

Optimalisasi operasional usaha kata dia adalah diizinkannya memberlakukan work from office (WFO) untuk 100 persen karyawan dan 25 persen untuk karyawan penunjang. Jenis usaha yang diingin Kadin masuk ke dalam sektor esensial dan kritikal yakni yang bergerak di bidang manufaktur.

“Kami merekomendasikan untuk untuk yang namanya sektor esensial dengan usaha berorientasi ekspor, seperti industri manufaktur bisa WFO 100 persen dan 25 persen [karyawan] penunjang [bisa WFO],” kata Arsjad dalam konferensi pers, Rabu (21/7/2021).

Arsjad menjelaskan, sektor manufaktur Indonesia lebih produktif daripada sektor ekonomi lain. Terlebih permintaan akan ekspor biasanya semakin tinggi di semester II, maka dari itu operasional perlu didorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kebijakan ini tentu harus dilakukan jika perusahaan sudah melakukan kewajiban untuk memvaksin seluruh karyawan.

“Apabila telah dilakukan vaksinasi dua kali ya,” kata dia.

Arsjad Rasjid mengharapkan roda ekonomi tetap berjalan, meski kebijakan PPKM darurat yang berdampak berat bagi pengusaha diperpanjang hingga 25 Juli 2021.

Menurut Arsjad, pengusaha memahami pentingnya penanganan di sektor kesehatan menjadi satu keharusan untuk mengendalikan pandemi. Namun, di sisi lain roda ekonomi tidak bisa berhenti.

"Kesehatan ini walau di sisi lain sangat penting, roda ekonomi juga harus berjalan. Jadi, ada balance antara kesehatan dan ekonomi," katanya.

Baca juga artikel terkait KADIN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto