Menuju konten utama

Ketum Golkar Sebut Hasil Pilkada 9 Daerah Jadi Modal di Pemilu 2019

Setelah melihat hasil quick count Pilkada pada sejumlah daerah, Airlangga Hartarto mengklaim hasil pemilihan di 9 daerah bisa menjadi modal Golkar mendominasi Pemilu 2019.

Ketum Golkar Sebut Hasil Pilkada 9 Daerah Jadi Modal di Pemilu 2019
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan pernyataan jelang Pilkada serentak di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (25/6/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku puas usai mengetahui hasil quick count Pilkada 2018 pada sejumlah daerah. Menurut Menteri Perindustrian itu, hasil yang dicapai sejumlah kandidat yang diusung oleh Partai Golkar bisa menjadi modal untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2019.

Hal ini disampaikan Airlangga di Gedung DPD Golkar, DKI Jakarta, Cikini, pada Rabu sore (27/6/2018).

Menurut Airlangga, hasil quick count Pilkada 2018 di sejumlah daerah menambah kepercayaan diri para pengurus Partai Golkar ari level pusat hingga kabupaten dan kecamatan.

"Ini menambah semangat untuk memenangkan dalam kontestasi pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019. ini merupakan modal awal [menghadapi] pemilu [2019]. Masih ada waktu bagi kami untuk bekerja, tetapi ini bisa dikatakan bagi Partai Golkar merupakan menuju kejuaraan di bulan April tahun depan," kata Airlangga.

Berdasar hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, Airlangga meyakini Partai Golkar berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah di 9 wilayah. Dia tidak memerinci daerah-daerah itu. Airlangga hanya mengklaim bahwa jumlah itu sudah cukup menjadi modal bagi Partai Golkar untuk meraup 56 persen suara di pemilu secara nasional.

Namun, untuk Pilpres 2019, Airlangga mengatakan, agar bisa memenangkan Jokowi di pilpres 2019, Partai Golkar harus mematangkan lagi konsolidasi setelah Pilkada 2018.

"Bagi Partai Golkar, kemenangan ini akan menjadi bentuk perjuangan berikutnya," ujar Ailrangga.

"Tentu kami akan evaluasi. Partai koalisi kami akan konsolidasi yang sudah mendukung pak presiden. Jadi tentu ini yang akan dikonsolidasikan lebih kuat lagi," dia menambahkan.

Salah satu Pilkada dengan jumlah pemilih gemuk yang dimenangkan oleh kandidat usungan Partai Golkar dan koalisinya versi hasil quick count ialah Pilgub Jatim 2018.

Di Pilgub Jatim, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul atas lawannya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.

Misalnya, hasil quick count dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat Khofifah-Emil mendapat 52,28 persen suara. Perolehan suara untuk Gus Ipul-Puti, menurut quick count SMRC, hanya 47,72 persen. Data itu berdasar proses hitung cepat SMRC yang mencapai 99,75 persen.

Sementara hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan Khofifah-Emil memperoleh 54,3 persen suara. Sedangkan Gus Ipul-Puti mendapat 45,7 persen dukungan.

Khofifah-Emil diusung oleh koalisi Partai Golkar, PPP, Hanura, PAN, Nasdem dan Demokrat. Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap Pilgub Jatim 2018 ialah 30.153.558.

Meskipun demikian, berdasarkan hasil quick count, kandidat yang didukung oleh koalisi Golkar gagal di salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, yakni Jawa Barat. Jumlah DPT di Pilgub Jabar 2018 mencapai 31.730.039.

Pasangan yang didukung oleh koalisi Partai Golkar dan Demokrat, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi hanya menempati posisi ketiga dalam persaingan perolehan suara. Data itu berdasar hasil quick count Pilgub Jabar 2018 yang digelar oleh SMRC dan LSI Denny JA.

Untuk hasil hitung cepat Pilkada Jabar 2018 dan sejumlah daerah lain, bisa dilihat pada laman Tirto yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga survei, berikut ini.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom