Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Ketua DPRD DKI Harap Raperda Penanggulangan Corona Bikin Efek Jera

Prasetio Edi Marsudi berharap Raperda Penanggulangan COVID-19 dapat membuat efek jera untuk para pelanggar PSBB.

Petugas memakaikan masker kepada warga yang kedapatan tidak mengenakan masker saat digelar razia penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah perbatasan DKI Jakarta dengan Tangerang Selatan di Bintaro, Jakarta, Senin (14/9/2020).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berharap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penanggulangan COVID-19 dapat membuat efek jera untuk para pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebab selama ini dia melihat masih banyak warga yang abai dan tidak menerapkan protokol kesehatan 3M: Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Bahkan dia melihat banyak warga yang masih melanggar PSBB DKI.

Dalam raperda tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberikan sanksi bagi pelanggar PSBB, salah satunya terdapat ketentuan pidana.

"Dengan adanya Perda ini, kami memberikan efek jera yang sekarang enggak kebiasaan pakai masker, ya pakai maskerlah," kata dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (23/9/2020).

Politikus PDI-P itu mengklaim jika Raperda Penanggulangan COVID-19 merupakan inisiatif dari DPRD DKI, kemudian dieksekusi oleh Gubernur Anies pada 21 September 2020.

Pasalnya, dia memandang penindakan warga yang melanggar COVID-19 sudah tidak bisa lagi hanya menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2020, tetapi Perda. Tujuannya, agar memiliki kekuatan hukum yang lebih besar.

"Mudah-mudahan dengan adanya Perda ini memberikan kekuatan hukum untuk kita memberikan efek jera kepada yg kami tertib dan disiplin," kata dia.

Prasetio menjelaskan, saat ini sudah banyak korban meninggal akibat COVID-19. Dia mengatakan anggota DPRD DKI sudah dua orang yang meninggal dan dari Pemerintah Provinsi (Pemrpov) DKI pun demikian, salah satunya Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah.

Selain itu, dia juga menyoroti banyaknya warga dari daerah penyangga yang masuk ke Jakarta. “Kenyatannya, diberitahu bukan makin membaik, tapi makin buruk Jakarta.”

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz