Menuju konten utama

Ketua Bravo 5 Ungkap Penyebab Kampanye Jokowi di Jabar Gagal

Tim Bravo 5 menganggap kampanye Jokowi di Jawa Barat gagal merebut simpati mayoritas pemilih di daerah itu karena kubu Prabowo lebih dulu masuk dan menanam pengaruh. 

Ketua Bravo 5 Ungkap Penyebab Kampanye Jokowi di Jabar Gagal
Warga memberikan hak suaranya di TPS 16 yang terdampak banjir di Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menunjukkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin gagal menguasai wilayah Jawa Barat.

Organisasi relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf yang terdiri atas sejumlah purnawirawan TNI, Bravo 5 mengakui kampanye kubu paslon 01 di Jawa Barat gagal mempengaruhi mayoritas pemilih di daerah itu yang sudah mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.

Ketua Tim Bravo 5 Pusat, Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi menerangkan relawan dan tim kampanye Jokowi terlambat masuk ke Jawa Barat sehingga peluang untuk mempengaruhi pemilih menipis.

"Nanti kami evaluasi lagi. Tapi, sementara waktu harus diakui mereka sudah lebih duluan mengambil posisi-posisi yang kita terlambat masuk," kata Fachrul di Menteng, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Fachrul menegaskan mereka yang lebih dulu melancarkan kampanye di Jawa Barat tentu akan lebih diuntungkan.

Dia mengklaim, Tim Bravo 5 sudah berusaha menggencarkan kampanye di Jawa Barat, salah satunya dengan menggalang opini anti-khilafah. Namun sayangnya hal itu tetap tidak efektif.

"Kalau di saat-saat akhir kan di Jawa Barat kita lagi ngomong soal anti-khilafah karena kami punya asumsi banyak kecenderungan berpikir radikal, [sehingga] ini harus dieliminasi," ujar dia.

Meskipun demikian, kata dia, kegagalan kampanye di Jawa Barat bukan pertanda masyarakat daerah tersebut terpengaruh ideologi anti-Pancasila.

"Itu bukan indikator negatif lah, biasa-biasa saja itu. Enggak bisa kita asumsikan kalau kita enggak bisa masuk, berarti di situ ada sebuah kelompok yang kuat bercokol, lalu ideologi[nya] berlainan dengan Pancasila, enggak gitu juga," ucapnya.

Fachrul berpendapat hambatan utamanya ialah dukungan mayoritas pemilih Jawa Barat sejak lama bukan untuk Jokowi dan hal itu sulit diubah dalam waktu singkat.

Berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf diperkirakan kalah telak di Jawa Barat.

Misalnya, dalam hasil quick count SMRC, Jokowi-Ma'ruf tercatat hanya meraup 40.02 persen suara di Jawa Barat. Sementara di quick count Indikator, paslon 01 itu mendapat 39.37 persen suara di Jawa Barat. Lalu, menurut quick count Charta Politika, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 44.4 persen suara di provinsi dengan populasi terpadat di Indonesia itu.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom