Menuju konten utama

Ketiadaan Alat Cuci Darah RSUP Adam Malik Medan Karena Administrasi

Pelayanan cuci darah di RSUP Adam Malik dengan kerja sama bersama salah satu perusahaan nasional penyedia alat medik. Namun sempat terkendala administrasi.

Ketiadaan Alat Cuci Darah RSUP Adam Malik Medan Karena Administrasi
Ilustrasi Selang Cuci Darah. FOTO/iStock

tirto.id -

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan merespons pernyataan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) terkait pasien cuci darah yang terlantar di sana.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Adam Malik, Zainal Safri menerangkan saat ini tengah ada kendala administrasi dengan perusahaan nasional penyedia alat medik.

Sebab, pelayanan cuci darah di RSUP Adam Malik dilaksanakan dengan bentuk kerja sama operasional dengan salah satu perusahaan nasional penyedia alat medik.

"Saat ini ada kendala administrasi yang belum lengkap dari perusahaan tersebut terkait pembayaran tagihan yang menyebabkan berhentinya supply consumable HD [hemodialisa] dan menyebabkan tertundanya pelayanan bagi para pasien cuci darah," ujarnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (8/7/2019).

Ia menerangkan, kelangkaan alat cuci darah berlangsung dua hari terakhir yakni 6-7 Juli 2019 lalu.

RSUP telah memberikan solusi bagi para pasien rawat inap dan gawat darutat, dengan merujuk mereka ke rumah sakit lain yang menyediakan pelayanan cuci darah.
"Sementara untuk pasien rawat jalan sebagian besar pasien cuci darah menolak penawaran tersebut dengan alasan kenyamanan pelayanan dan memilih untuk tetap menunggu cuci darah pada hari Senin," kata dia.
Menurut dia, mulai Senin (08/07/2019), pelayanan cuci darah di RSUP H Adam Malik kembali normal.

Saat ini, kata dia, pihak RS terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan perusahaan tersebut guna menyelesaikan permasalahan ini.

"Pelayanan cuci darah pada hari Senin sudah berjalan normal kembali sejak pukul 12.00 WIB. Jadi dengan ini kami informasikan bahwa tidak benar RSUP H. Adam Malik menelantarkan para pasien cuci darah," ujar dia.

Menurut Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Tony Samosir pasien cuci darah di RSUP Adam Malik dalam sebulan terakhir, kondisinya sangat menghawatirkan.
"Para pasien gagal ginjal tidak bisa melakukan jadwal cuci darahnya tepat waktu. Hal ini diakibatkan ketidaktersediaan alat untuk cuci darah di Rumah Sakit tersebut," kata dia, melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (8/7/2019).
Tony mengaku mendapat laporan dari anggota yang juga sebagai pasien di RSUP Adam Malik, jika setiap hari senin persoalan ketidaktersediaan alat ini sering terjadi.
"Pasien yang sudah datang untuk cuci darah, harus gigit jari tak bisa dilayani karena alat tak ada, dan akhirnya pulang menahan rasa sakit dan sesak napas," ujar dia.
"Puncak kejadiannya hari ini (08/07/2019), pasien membludak, karena pasien yang terjadwal sabtu sore dipindahkan ke senin pagi lantaran tak ada alat untuk cuci darah. Sampai saat ini, pasien cuci darah masih belum terlayani, padahal beberapa mereka dengan kondisi sesak napas dan memprihatinkan. Ini keterlaluan, jika dibiarkan," ungkap dia.

Baca juga artikel terkait CUCI DARAH atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali