Menuju konten utama

Ketentuan Baru SNMPTN 2021: Bisa Daftar Politeknik & PTKIN di LTMPT

Terdapat kebijakan integrasi seleksi masuk PTN dengan PTKIN dan politeknik pada 2021.

Ketentuan Baru SNMPTN 2021: Bisa Daftar Politeknik & PTKIN di LTMPT
Ilustrasi Ujian Masuk Perguruan tinggi. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Jadwal pendaftaran SNMPTN akan dibuka mulai 15 - 24 Februari 2021. Sedangkan pendaftaran akun LTMPT untuk SNMPTN telah dibuka Senin (4/1/2020) di www.portal.ltmpt.ac.id.

Terdapat perbedaan atau kebijakan baru pada seleksi SNMPTN 2021 ini, dibanding seleksi SNMPTN 2020. Salah satunya adalah calon mahasiswa bisa mendaftar politeknik maupun perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia (PTKIN) pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) 2021.

“Tidak hanya SNMPTN tetapi juga SBMPTN. Calon mahasiswa bisa memilih program S1 di PTN dan juga D4 pada politeknik,” ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Mohammad Nasih.

Ia menerangkan, integrasi seleksi masuk tersebut baru dilakukan pada 2021. Meskipun ide awal penggabungan tersebut sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu.

Nasih meminta baik politeknik maupun PTKIN mengikuti ketentuan yang ada, tidak hanya pada SNMPTN tetapi juga SBMPTN. Meskipun demikian, lanjut Nasih, siswa SMK yang mendaftar di perguruan tinggi vokasi atau politeknik tetap mendapatkan prioritas atau bobot lebih.

Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Prof Budi Prasetyo, mengatakan calon mahasiswa hanya dapat memilih politeknik tetapi juga dapat memilih program studi di politeknik.

“Misalnya dia memilih program studi A untuk jenjang S1 di PTN dan kemudian pilihan keduanya program studi B untuk jenjang D4 di politeknik. Itu diperbolehkan,” terang Budi dikutip Antara.

Selain itu, Nasih juga menjelaskan, perbedaan mendasar di SNMPTN 2021 berkaitan dengan penentuan kuota yang sudah dilakukan sejak awal.

"Tanggal 28 [Desember 2020] kemarin kami sudah mengumumkan SMA-SMA dan lain-lain itu berapa jumlah kuota untuk setiap jurusan pada setiap sekolah yang ada di seluruh Indonesia," kata Ketua LTMPT tersebut.

Menurutnya kalau dulu atau saat SNMPTN 2020, semua siswa akan dimasukkan ke data LTMPT sehingga ada jutaan data yang masuk.

"Dulu ada jutaan data yang masuk pada kami sementara pada proses berikutnya kami harus nge-cut hanya 40 persen yang akreditasi A dan lain-lain, itu memerlukan proses sendiri," kata Prof Mohammad Nasih.

Sedangkan kebijakan baru ini, LTMPT mengimbau agar pihak sekolah sudah mengetahui berapa yang eligible sehingga melakukan persiapan dari sejumlah tersebut siapa-siapa saja dan nilainya cukup dan masuk dalam daftar kuota 40 persen tersebut.

"Inilah yang menurut saya yang sangat fundamental sehingga kami nanti hanya mengolah data dari siswa yang eligible saja yang jumlahnya 500 ribu sampai 600 ribu," kata Prof Mohammad Nasih.

Wakil Ketua LTMPT Samsul Rizal memberi contoh, misalnya jika ada siswa di sebuah SMA dengan akreditasi A ada 100 siswa kalau dulunya semuanya akan dimasukkan, LTMPT nanti yang akan memilah siswa eligible.

"Namun tahun ini kalau ada 100 siswa dengan akreditasi A maka SMA tersebut hanya memasukkan ke data LTMPT hanya 40 siswa karena 40 persen," kata Samsul Rizal.

Kalau akreditasi B hanya 25 siswa karena untuk akreditasi tersebut hanya disediakan 25 persen. Sedangkan sekolah akreditasi C hanya 5 persen. Jadi itu yang akan diterima oleh LTMPT.

Sementara jumlah lebihnya nanti akan masuk ke SBMPTN atau di UTBK. Sedangkan tahapan SNMPTN lainnya sama dengan kebijakan SNMPTN 2020.

Penerimaan mahasiswa baru PTN 2021 terdiri dari tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota minimum 20 persen, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kuota minimum 40 persen, dan seleksi mandiri dengan kuota maksimum 30 persen.

Untuk SNMPTN yakni berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya yang ditetapkan PTN. Untuk SBMPTN berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN. Sementara seleksi mandiri dapat menggunakan hasil UTBK

Pelaksanaan SNMPTN 2021 diawali dengan registrasi akun LTMPT melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id pada 4 Januari -01 Februari 2021. Penetapan siswa yang eligible oleh sekolah pada 4 Januari 2021 - 8 Februari 2021. Pengisian PDSS 11 Januari - 8 Februari 2021. Pendaftaran SNMPTN 15 - 24 Februari 2021. Pengumuman hasil SNMPTN dijadwalkan pada 22 Maret 2021 dan pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN lihat di laman PTN penerima

SBMPTN adalah seleksi calon mahasiswa baru PTN berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saja, atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.

Tahapan mengikuti SBMPTN tahun 2021 diawali dengan registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN 7 Februari 2021 - 12 Maret 2021. Pendaftaran UTBK dan SBMPTN 15 Maret - 1 April 2021. Pelaksanaan UTBK dilakukan dalam dua gelombang, gelombang pertama pada 12 - 18 April 2021, dan gelombang kedua pada 26 April - 2 Mei 2021. Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SBMPTN dijadwalkan pada 14 Juni 2021. Untuk seleksi mandiri, diselenggarakan masing-masing PTN.

Baca juga artikel terkait SNMPTN 2021 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH