Menuju konten utama

Ketahui Tips Aman dan Manfaat Bersepeda Bagi Penderita Jantung

Berikut ini manfaat dan tips aman bersepeda bagi penderita jantung. 

Ketahui Tips Aman dan Manfaat Bersepeda Bagi Penderita Jantung
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/6/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

tirto.id - Bersepeda menjadi salah satu jenis olahraga yang kian populer selama masa pandemi. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Vito A. Damay tak melarang mereka yang memiliki penyakit jantung bersepeda rutin demi menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Namun, sebelum melakukannya, periksakan dulu kondisi jantung misalnya melalui tes EKG atau treadmill untuk mengetahui batas kemampuan diri.

"Semangat, ingat tujuannya cari sehat bukan cari penyakit. Cek kondisi jantung dulu mungkin echocardiography atau treadmill excercise test. Orang yang suka berolahraga bisa mempersiapkan jantung mereka, periksa jantungnya," ujar dia kepada Antara, Jumat (25/9/2020).

Selanjutnya, mulailah secara bertahap lalu sesuaikan durasi dan frekuensinya dengan hasil tes dan kondisi tubuh. Selain itu, jika ternyata Anda memerlukan obat, maka minumlah obat atas rekomendasi dokter.

"Seperti kendaraan ada perawatan, jantung kita juga apabila ada perlu obat ya diminum," kata Vito.

Bersepeda sendiri menjadi salah satu olahraga yang bisa diikuti semua orang untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Olahraga ini juga disarankan untuk orang yang memiliki masalah dengan kelebihan berat badan sehingga sulit bahkan untuk sekedar berjalan atau berlari.

Di masa pandemi COVID-19, saat bersepeda Anda disarankan menerapkan protokol kesehatan antara lain menjaga jarak dengan pesepeda dan orang lain, mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum dan usai memegang sesuatu terutama jika itu barang publik.

Pentingnya olahraga untuk penderita penyakit jantung

Vito mengatakan, orang dengan penyakit jantung sekalipun namun rajin berolahraga cenderung akan lebih tertolong kala terjadi masalah pada jantungnya, ketimbang mereka yang tak pernah berolahraga.

"Ini karena jika ada penyumbatan di pembuluh darah jantung misalnya, orang yang rajin berolahraga terutama yang tipe aerobik, maka dia punya jalan tikus banyak, namanya pembuluh darah kolateral," kata dia.

Pembuluh darah kolateral yang berukuran tipis ini bisa membantu mengaliri darah ke otot-otot jantung, terutama saat ada penyumbatan di salah satu jalur aliran. Inilah yang membuat peluang kelangsungan hidup mereka yang rajin berolahraga lebih tinggi.

"Jadi kalau misalkan jalan rayanya tersumbat, maka rambut-rambut atau jalan tikus ini masih bisa sedikit membantu, sehingga kemungkinan survival-nya lebih tinggi dibandingkan jika dia tidak pernah berolahraga yang tersumbat satu tersumbat semua, makanya risiko meninggalnya lebih tinggi," papar Vito.

Di sisi lain, sebaiknya jagalah asupan makanan sehat agar kolesterol jahat tak sampai di atas optimal dan berujung serangan jantung.

Baca juga artikel terkait BERSEPEDA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH