Menuju konten utama

Ketahui Penyebab Sakit Kepala dan Obat Alami untuk Meredakan

Berikut ini beberapa obat alami untuk meredakan nyeri sakit kepala, dari lavender hingga jahe. 

Ketahui Penyebab Sakit Kepala dan Obat Alami untuk Meredakan
Ilustrasi sakit kepala.FOTO/Istockphoto

tirto.id - Sakit kepala terkadang menyerang secara tiba-tiba. Hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sakit kepala terkadang juga disertai rasa pusing. Dilansir dari lama Headacheaustralia.org, sakit kepala dibagi menjadi 3 jenis yaitu migrain, sakit kepala kluster (cluster headache), sakit kepala tegang (tension headache).

Migrain ditandai dengan sakit kepala berdenyut yang hanya muncul di satu sisi kepala. Biasanya penderita migrain akan mengalami mual dan muntah.

Sakit kepala kluster hampir sama dengan migrain yang menyerang satu sisi kepala saja. Sakit kepala ini terasa sangat nyeri di bagian belakang salah satu mata.

Sakit kepala tegang menyerang kedua sisi kepala sekaligus. Sesuai dengan namanya, sakit kepala ini terasa seperti terdapat tekanan di kepala.

Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala dapat terjadi adanya gejala-gejala terlebih dahulu maupun terjadi secara tiba-tiba. Walaupun tiba-tiba, terdapat faktor penyebab yang memicu terjadinya sakit kepala.

Terdapat berbagai penyebab yang memicu sakit kepala, dari penyebab ringan hingga berat. Dilansir dari laman NHS.uk, berikut ini beberapa penyebab umum sakit kepala.

- Sedang pilek atau flu

- Stres

- Minum terlalu banyak alkohol

- Postur tubuh yang buruk

- Masalah penglihatan

- Tidak cukup makan

- Kekurangan cairan (dehidrasi)

- Minum terlalu banyak obat penghilang rasa sakit

- Wanita mengalami menstruasi atau menopause

Obat Alami Pereda Sakit Kepala

Laman Healthline menuliskan, terdapat berbagai macam obat alami atau herbal yang dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala, sebagai berikut.

1. Oleskan minyak lavender

Menghirup minyak esensial lavender dapat meredakan nyeri migrain. Menurut penelitian tahun 2012, orang yang menghirup minyak lavender selama serangan migrain selama 15 menit mengalami kelegaan lebih cepat daripada mereka yang menghirup plasebo. Minyak lavender bisa dihirup langsung atau dioleskan ke pelipis.

2. Coba akupresur

Akupresur adalah praktik memberikan tekanan dengan jari dan tangan ke titik-titik tertentu di tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala lainnya.

Menurut tinjauan sistematis 2014Trusted Source, akupresur adalah terapi alternatif yang kredibel untuk orang yang menderita sakit kepala kronis dan kondisi lainnya.

Sebuah studi terpisah menemukan akupresur dapat membantu meredakan mual terkait migrain.

3. Oleskan minyak peppermint

Mentol dalam minyak peppermint dapat menghentikan migrain, menurut sebuah studi 2010.

Studi ini menemukan bahwa mengoleskan larutan mentol ke dahi dan pelipis lebih efektif daripada plasebo untuk nyeri terkait migrain, mual, dan sensitivitas cahaya.

4. Jahe

Jahe dikenal dapat meredakan mual yang disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk migrain.

Mungkin juga memiliki manfaat migrain lainnya. Menurut penelitian, bubuk jahe menurunkan tingkat keparahan dan durasi migrain serta obat resep sumatriptan, dan dengan efek samping yang lebih sedikit.

5. Minyak ikan

Minyak ikan berguna untuk meredakan migrain walaupun tidak terlihat spesifik. Minyak ikan dapat digunakan untuk migrain ringan.

6. Kafein

Dalam beberapa kasus, terdapat bukti kuat bahwa kafein dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pereda nyeri dan dapat memiliki sifat analgesik ringan sendiri.

Kafein dapat meningkatkan efek parasetamol terutama pada sakit kepala tipe tegang dan migrain.

Selain dengan obat alami yang disebutkan di atas, Anda dapat melakukan beberapa aktivitas untuk membantu dalam penyembuhan sakit kepala. Aktivitas tersebut seperti:

- Relaksasi

- Aromaterapi

- Mandi air hangat

- Peregangan otot

- Yoga

- Beristirahat atau tidur secukupnya

Baca juga artikel terkait PENYEBAB MIGRAIN atau tulisan lainnya dari Aditya Priyatna Darmawan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Aditya Priyatna Darmawan
Penulis: Aditya Priyatna Darmawan
Editor: Yandri Daniel Damaledo