Menuju konten utama

Ketahui Penyebab Penyakit Scabies, Gejala dan Cara Pencegahannya

Kudis atau scabies disebabkan oleh tungai kecil berkaki delapan. Kemudian, tungau betina bersembunyi di bawah kulit dan membuat terowongan untuk bertelur.

Ketahui Penyebab Penyakit Scabies, Gejala dan Cara Pencegahannya
Ilustrasi terkena scabies. FOTO/IStocphoto

tirto.id - Scabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian hominis, ektoparasit manusia spesifik berukuran sekitar 0,4 mm yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

Dikutip dari laman resmi Kemkes, penularan penyakit yang dikenal dengan nama kudis ini terjadi dimulai ketika tungai betina yang telah dibuahi masuk ke kulit individu yang tidak terinfeksi. Usai terinfeksi, individu tersebut umumnya tidak menunjukkan gejala selama masa inkubasi, yaitu empat hingga enam minggu.

Scabies bisa menyebabkan ruam yang menimbulkan stigma dan gatal serta dapat menyebabkan gangguan tidur, hingga kesulitan konsentrasi.

Gejala Penyakit Scabies

Berikut adalah beberapa gejala penyakit scabies,

  • Gatal, sering kali parah dan biasanya memburuk pada malam hari
  • Terdapat lepuhan atau benjolan kecil pada kulit
Kudis atau scabies sering ditemukan di lipatan kulit. Namun kudis bisa muncul di banyak bagian tubuh. Pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua, kudis paling sering ditemukan:

  • Di antara jari tangan dan kaki
  • Di ketiak
  • Di sekitar pinggang
  • Di sepanjang bagian dalam pergelangan tangan
  • Di siku bagian dalam
  • Di telapak kaki
  • Di dada
  • Di sekitar puting susu
  • Di sekitar pusar
  • Di sekitar alat kelamin
  • Di area selangkangan
  • Di bokong
Pada bayi dan anak kecil, lokasi umum kudis biasanya meliputi:

  • Jari tangan
  • Wajah, kulit kepala, dan leher
  • Telapak tangan
  • Telapak kaki

Penyebab Penyakit Scabies

Dilansir dari laman MayoClinic, kudis atau scabies disebabkan oleh tungai kecil berkaki delapan. Kemudian, tungau betina bersembunyi di bawah kulit dan membuat terowongan untuk bertelur.

Saat telur sudah menetas, larva tungau akan berjalan ke permukaan kulit hingga mereka menjadi dewasa. Kemudian, tungau ini bisa menyebar ke area kulit.

Jika sudah demikian maka kulit akan terasa gatal karena adanya alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotoran mereka. Kontak kulit-ke-kulit yang dekat dan, berbagi pakaian atau tempat tidur dengan orang yang memiliki kudis bisa menyebarkan tungau.

Kendati demikian, hewan peliharaan tidak menyebarkan kudis ke manusia. Biasanya tungau kudis yang menyerang hewan tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak pada manusia.

Di samping itu, bersentuhan dengan hewan yang menderita kudis dapat menyebabkan rasa gatal yang singkat jika tungau masuk ke bawah kulit. Setelah beberapa hari, tungau akan mati. Dengan begitu, pengobatan tidak diperlukan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Nur Hidayah Perwitasari