Menuju konten utama

Ketahui 8 Cara Meningkatkan Kesuburan Secara Alami

Ada beberapa cara alami untuk meningkatkan kesuburan mulai dari mengatasi stres hingga mengonsumsi makanan tinggi serat.

Ketahui 8 Cara Meningkatkan Kesuburan Secara Alami
Ilustrasi bercinta. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tak sedikit orang yang mengalami masalah dengan kesuburan sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk memiliki anak.

Guna mengatasi masalah kesuburan ini beragam cara dilakukan, ada yang menggunakan terapi hormonal hingga tak sedikit yang juga mencoba cara alami.

Faktor genetik dan lingkungan biasanya juga memengaruhi tingkat kesuburan laki-laki maupun perempuan.

Sebuah penelitian menunjukkan perubahan pola makan dan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kesuburan hingga 69 persen.

Gaya hidup dan pola makan yang saat ini kita lakukan juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan sel telur 90 hari dari sekarang.

Ada beberapa cara alami untuk meningkatkan kesuburan mulai dari mengatasi stres hingga mengonsumsi makanan tinggi serat.

Berikut beberapa cara lain untuk meningkatkan kesuburan secara alami seperti dilansir Healthline,

1. Konsumsi makanan kaya antioksidan

Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat meningkatkan kesuburan, terutama di kalangan pria dengan infertilitas.

Antioksidan menonaktifkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel sperma dan sel telur.

Satu studi terhadap pria dewasa muda menemukan bahwa mengonsumsi 75 gram antioksidan per hari dapat meningkatkan kualitas sperma.

Studi lain diikuti oleh 60 pasangan yang menjalani fertilisasi in-vitro menemukan bahwa mengonsumsi suplemen antioksidan menghasilkan peluang konsepsi 23 persen lebih besar.

2. Makan sarapan yang lebih bergizi

Makan sarapan dengan porsi yang banyak tetapi tetap bergizi dapat membantu perempuan yang mengalami masalah kesuburan.

Perempuan dengan berat badan normal yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS), makan sebagian besar kalori saat sarapan dapat mengurangi kadar insulin sebesar 8 persen dan kadar testosteron sebesar 50 persen. Hal ini dapat berkontribusi pada infertilitas.

Selain itu, perempuan yang sarapan dengan porsi lebih banyak akan mengalami peluang ovulasi lebih besar bila dibandingkan dengan mereka yang sarapan dengan porsi lebih sedikit dan makan malam dengan porsi lebih besar.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meningkatkan ukuran sarapan Anda tanpa mengurangi ukuran makan malam justru cenderung menyebabkan kenaikan berat badan.

3. Hindari lemak trans

Untuk meningkatkan kesuburan, sebaiknya hindari makanan yang tinggi lemak trans. Makan makanan yang kaya lemak sehat sebagai gantinya, seperti minyak zaitun extra virgin.

Lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas ovulasi, karena efek negatifnya pada sensitivitas insulin.

Lemak trans umumnya ditemukan dalam minyak sayur terhidrogenasi dan biasanya hadir dalam beberapa margarin, makanan yang digoreng, produk olahan dan makanan yang dipanggang.

Sebuah penelitian observasional besar menemukan bahwa diet tinggi lemak trans dan rendah lemak tak jenuh dikaitkan dengan infertilitas.

Memilih lemak trans daripada lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan risiko infertilitas ovulasi sebesar 31 persen.

4. Kurangi karbohidrat

Mengikuti diet rendah karbohidrat umumnya direkomendasikan untuk perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Diet rendah karbohidrat dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi kadar insulin dan mendorong penurunan lemak, dan dapat membantu agar menstruasi lebih teratur.

Satu penelitian observasional besar menemukan bahwa ketika asupan karbohidrat meningkat, risiko infertilitas juga meningkat.

Dalam studi tersebut, perempuan yang makan lebih banyak karbohidrat memiliki risiko 78 persen lebih besar mengalami infertilitas ovulasi daripada mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat.

5. Makan lebih banyak serat

Serat membantu tubuh membuang hormon berlebih dan menjaga keseimbangan gula darah. Namun, terlalu banyak serat dapat mengganggu ovulasi.

Satu studi menemukan bahwa makan 10 gram lebih banyak serat sereal per hari dikaitkan dengan 44 persen risiko infertilitas ovulasi yang lebih rendah di antara perempuan yang berusia lebih dari 32 tahun.

Dalam studi lain terhadap 250 perempuan berusia 18 hingga 44 tahun, mengonsumsi 20-35 gram serat yang direkomendasikan per hari dikaitkan dengan risiko siklus ovulasi abnormal yang hampir 10 kali lebih tinggi.

6. Kurangi stres

Medical News Today menuliskan stres dapat mengurangi kesuburan pada perempuan.

Alpha-amylase adalah penanda biologis dari stres yang dapat diukur oleh para ilmuwan dalam sampel air liur.

Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan dengan tingkat alpha-amylase yang lebih tinggi mungkin memiliki peluang lebih rendah untuk hamil secara alami.

Terlibat dalam kegiatan pengurangan stres dapat meningkatkan kesuburan pada perempuan. Misalnya, mereka yang menerima dukungan dan konseling untuk depresi dan kegelisahan.

7. Tetap memiliki berat badan yang sehat

Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan dapat mengurangi kesuburan pada perempuan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dapat mengganggu berbagai proses reproduksi. Ini termasuk pengembangan dan kualitas proses pemupukan dan pertumbuhan embrio.

Namun, penting untuk menjaga berat badan yang sehat dan ideal. Sebab, menjadi terlalu kurus juga bisa berdampak pada kesuburan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang kekurangan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami disfungsi ovarium, infertilitas, dan kelahiran prematur.

8. Meningkatkan aktivitas fisik

Menjadi aktif secara fisik juga dapat meningkatkan kesuburan. Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa olahraga tingkat sedang juga memiliki efek positif pada kesuburan.

Namun, olahraga berlebihan tanpa asupan kalori yang cukup dapat menyebabkan siklus menstruasi yang abnormal dan membatasi kesuburan.

Baca juga artikel terkait KESUBURAN atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Nur Hidayah Perwitasari