Menuju konten utama
Tips Menyusui

Ketahui 4 Makanan Penyebab Persediaan ASI Berkurang

Berikut ini informasi tentang makanan yang bisa menyebabkan persediaan ASI berkurang.

Ketahui 4 Makanan Penyebab Persediaan ASI Berkurang
Ilustrasi - Ibu menyusui sedang makan. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Pada tahap awal menyusui, tidak sedikit ibu yang khawatir dengan pasokan ASI-nya dan salah satu faktor penyebab persediaan ASI berkurang adalah makanan yang dikonsumsi.

Menurut laman The Woman's Royal Hospital, seorang ibu sering merasa pasokan ASI-nya berkurang disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, bayi tiba-tiba menyusu lebih sering. Kedua, bayi menyusu dalam waktu singkat.

Biasanya, bayi mulai menyusu dalam waktu singkat ketika ia sudah berusia dua sampai tiga bulan.

Ketiga, payudara terasa lembut. Antara usia tiga sampai 12 minggu setelah melahirkan, payudara mungkin tidak terasa penuh. Hal ini yang membuat pasokan ASI menyesuaikan kebutuhan bayi.

Makanan dan Minuman Penyebab Persediaan ASI Berkurang

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat persediaan ASI berkurang, salah satunya dengan mengonsumsi tanaman, herbal, dan obat-obatan tertentu.

Berikut makanan dan minuman penyebab persediaan ASI berkurang, dilansir dari laman Flo:

1. Makanan laut

Ilustrasi makanan kaleng

Ilustrasi ikan makarel dalam kemasan kaleng. FOTO/iStockphoto

Ikan merupakan sumber protein yang menyediakan banyak nutrisi penting, salah satunya asam lemak omega-3. Kendati demikian, ikan juga mengandung sejumlah merkuri sehingga berpotensi menyebabkan persediaan ASI berkurang.

Merkuri yang berpindah ke bayi melalui ASI bisa berdampak negatif pada otak dan sistem saraf bayi. Jenis makanan laut yang mesti dihindari, yaitu makarel, tilefish, dan ikan todak.

2. Susu sapi

PRODUKSI SUSU SEGAR

Peternak memindahkan susu yang telah diperah di Kampung Pasir Angin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Susu sapi berpotensi menyebabkan alergi protein susu. Umumnya bayi akan menunjukkan gejala alergi protein susu pada tahun pertama mereka.

Maka itu, para ibu harus mengawasi bayi mereka untuk mewaspadai gejala alergi protein susu yang terjadi pada bayi.

Jika ibu menunjukkan gejala ini, ibu mesti mengubah pola makan dan beralih ke alternatif susu lainnya.

3. Alkohol

Ilustrasi Ibu Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Alkohol. foto.istockphoto

Jika ibu yang menyusui mengonsumsi alkohol, tunggu hingga alkohol keluar dari tubuh sebelum menyusui lagi.

Secara umum dibutuhkan waktu dua sampai tiga jam supaya alkohol keluar tubuh.

Ibu bisa memberikan ASI kepada bayi yang telah dipompa sebelumnya atau beralih ke susu formula selama masa tunggu.

4. Kafein

Mati Karena Kafein

Ilustrasi minuman berkafein. Getty Images/iStockphoto

Walaupun kafein baru dikonsumsi oleh para ibu tapi jumlah konsumsi kafein mesti tetap dibatasi setidaknya menjadi dua hingga tiga cangkir per hari.

Minuman berkafein ini, termasuk kopi, soda, minuman berenergi, dan teh berkafein.

Lantaran, kafein bisa berpindah dari ibu ke bayi melalui ASI dan mengganggu tidur bayi dalam jumlah yang lebih besar.

Ibu yang minum banyak kafein mengungkapkan efek dari minum kopi ketika sedang menyusui ialah gelisah, mudah tersinggung, dan pola tidur yang buruk.

Baca juga artikel terkait IBU MENYUSUI atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno