Menuju konten utama

Kerusuhan Paris: Apa yang Harus Dilakukan Wisatawan?

Wisatawan wajib mencari tahu wilayah mana saja yang terdampak demonstrasi Rompi Kuning.

Kerusuhan Paris: Apa yang Harus Dilakukan Wisatawan?
Polisi anti kerusuhan CRS menahan pengunjuk rasa, saat terjadi demo oleh pegawai perusahaan kereta milik negara SNCF dan pelajar, sebagai bagian dari mogok nasional, di Paris, Perancis, Selasa (3/4/2018). Antaranews/REUTERS/Gonzalo Fuentes

tirto.id - Salah satu kota tujuan wisata di dunia, Paris 'lumpuh' akibat serangkaian demonstrasi yang berujung rusuh pada Sabtu (1/12/2018).

Aksi protes dilancarkan terkait gagasan Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan pajak diesel. Para pemrotes di Paris, yang dikenal sebagai Rompi Kuning turun ke jalan menjarah dan membakar sejumlah mobil.

Mengutip The New York Times, terdapat beberapa langkah antisipasi yang perlu dilakukan wisatawan yang sedang berlibur di Paris dan wilayah lainnya di Perancis.

Pertama, wisatawan harus mencari tahu wilayah mana saja yang terdampak demonstrasi Rompi Kuning. Aksi protes memang terjadi hampir di seluruh negeri, namun lebih terkonsentrasi di Paris.

Situs budaya misalnya Arc de Triomphe dan Grand Palais turut ditutup sedangkan Musée de l'Orangerie, menutup beberapa pintu masuk.

Sejumlah museum dan toko serta stasiun metro memang sudah kembali beroperasi tetapi masih ada kemungkinan adanya aksi protes pada Sabtu mendatang.

Kedua, warga Indonesia yang di Perancis juga bisa menghubungi Kedutaan Indonesia di Paris melalui telepon (01 45 03 07 60).

KBRI Paris berlokasi di 47 Rue Cortambert, 75116 dengan situs web ambassadeindonesie.fr. Wisatawan juga bisa memantau Twitter KBri dengan akun @KBRI_Paris.

Pada 24 November lalu, lewat akun Twitternya KBRI Paris mengimbau "untuk WNI yang sabtu ini 24/11 berkunjung di tempat umum di Paris, seperti Champs Elysees, Concorde, champ de mars - Eiffel, Bastille agar lebih waspada karena ada massa “jaket kuning” demo kenaikan harga bbm. Menara Eiffel ditutup. Gunakan metro/kereta. #safetravel."

Ketiga, Wisatawan bisa mengikuti Prefecture de Police di Twitter dan situs web sistem transportasi umum yang dikenal sebagai RATP untuk sejumlah peringatan dan pembatasan perjalanan (hanya dalam bahasa Perancis).

Perancis merupakan negara dengan kunjungan wisata tertinggi di dunia pada 2016 dengan jumlah 82,6 juta pengunjung. Mengutip Telegraph, Perancis menargetkan 90 juta kunjungan wisata pada 2018 dan 100 juta pada 2020.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora