Menuju konten utama

Kerusakan dan Kerugian Gempa di Palu Meningkat Jadi Rp15,29 Triliun

Kerugian akibat gempa telah mencapai sebesar Rp 15,29 triliun.

Kerusakan dan Kerugian Gempa di Palu Meningkat Jadi Rp15,29 Triliun
Warga terdampak gempa mencari barang berharga sekitaran reruntuhan rumahnya di Balarowa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

tirto.id - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut adanya peningkatan total kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Berdasarkan data terbaru yang masuk ke lembaganya, kerusakan dan kerugian telah mencapai sebesar Rp 15,29 triliun. Kerusakan akibat bencana tersebut mencapai Rp 13,27 triliun. Sementara kerugiannya mencapai sebesar Rp 2,02 triliun.

Angka kerusakan dan kerugian ini lebih besar dari yang dirilis BNPB pada 20 Oktober lalu sebesar Rp13,82 triliun.

Dari total Rp 15,29 triliun, 50 persen di antaranya merupakan kerusakan dan kerugian yang terjadi dan dialami warga di Kota Palu, yakni sebesar Rp 7,6 triliun. Sementara, daerah lain seperti Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, masing-masing sebesar Rp4,9 triliun, Rp 2,1 triliun dan Rp 631 miliar.

"Jumlah ini diperkirakan terus bertambah karena perhitungan kerugian dan kerusakan masih terus diperbarui," ucap Sutopo dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/10/2018).

Menurut Sutopo, semakin lengkap basis data perhitungan, maka data soal jumlah kerusakan dan kerugian yang ditanggung pemerintah akan bertambah. Kerusakan yang dimaksud seperti aset dan fisik bangunan yang telah hancur.

Sementara kerugian bencana adalah arus ekonomi yang terganggu akibat gempa dan tsunami, seperti pendapatan yang hilang selama beberapa minggu bahkan dalam hitungan bulan.

"Biasanya kerugian lebih besar dari kerusakan. Kalau perhitungan saat ini kerugian nilainya masih kecil, itu karena datanya basisnya masih sementara. Jadi kerugian dan kerusakan akibat dampak bencana diperkirakan masih akan terus bertambah," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto