Menuju konten utama

Kepuasan Masyarakat kepada Jokowi Turun akibat Harga Minyak Goreng

Kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo menurun dari Februari 2022 sebanyak 71,7 persen menjadi 59,9 persen pada April 2022.

Kepuasan Masyarakat kepada Jokowi Turun akibat Harga Minyak Goreng
Presiden Joko Widodo (kiri) memberi salam kepada sejumlah nelayan di kampung nelayan Bulak Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.

tirto.id - Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terus merosot. Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan hal itu dipengaruhi kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Mayoritas menilai pemerintah telah gagal dalam menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau masyarakat umum," kata Burhanuddin dalam keterangan pers, Selasa (26/4/2022).

Menurut survei IPI pada 14-19 April 2022, sebanyak 67,9 persen responden menganggap pemerintah telah gagal dalam menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat umum.

"71,8 persen responden mengungkapkan percaya bahwa ada mafia yang menjadi dalang atas kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng," terangnya.

Hal itu membuat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi menurun dari Februari 2022 sebanyak 71,7 persen menjadi 59,9 persen pada April 2022.

Penurunan kepuasan publik terhadap Jokowi berbuntut pada menurunnya elektabilitas PDIP. Hal itu ditengarai kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng serta kenaikan harga BBM.

"Kalau approval presiden turun biasanya yang paling terdampak adalah approval partai PDIP dan datanya demikian. turun dari 26,8 persen turun jadi 23,7 persen. Ini adalah elektabilitas PDIP paling rendah selama dua tahun terakhir," kata dia.

Burhanuddin memprediksi elektabilitas dan kepuasan masyarakat terhadap Jokowi dan PDIP akan terus menurun saat nanti diumumkannya harga LPG 3 KG serta bahan bakar Pertalite.

"Pertanyaannya seberapa lama dan itu bisa menimbulkan masalah dalam efektivitas pemerintahan, sedangkan solusi BLT hanya membantu 20 persen saja," ujarnya.

Baca juga artikel terkait SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan