Menuju konten utama

Kepala BNPB soal Banjir NTT: 60 Rumah Terendam & 17 Lainnya Hanyut

Sekitar 60 unit rumah terendam lumpur, 17 unit rumah hanyut dan lima jembatan putus akibat banjir di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, NTT.

Kepala BNPB soal Banjir NTT: 60 Rumah Terendam & 17 Lainnya Hanyut
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur.

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan sejumlah kerugian materiil akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA kemarin.

Dia mengatakan sebanyak 60 unit rumah terendam lumpur, 17 unit rumah hanyut dan lima jembatan putus akibat banjir di Kecamatan Adonara Barat, ruas jalan Waiwadan-Danibao, dan Numindanibao terputus di empat titik.

Banjir bandang dan longsor tersebut, kata Doni, mengakibatkan 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

"Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan," kata Doni melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/4/2021).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, penyebab bencana tersebut karena adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3-9 April 2021.

Guna meringankan beban warga Flores Timur NTT yang terdampak banjir bandang dan longsor, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan mengirimkan ribuan paket bantuan.

Ribuan paket tersebut seperti makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar, dan masker medis 1.000 lembar.

Bantuan tersebut dibawa langsung oleh Doni Monardo beserta anggotanya yang bertolak ke Flores Timur pada Senin (5/4) pagi. Kemudian beberapa sisanya dikirimkan secara bertahap pada hari yang sama menggunakan ekspedisi udara.

“Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji, hingga obat-obatan,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG NTT atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri