Menuju konten utama

Kendala Siswa di DKI saat Sekolah Online: Internet hingga Frustasi

Sebanyak 30 persen orang tua siswa di Jakarta mengaku biaya internet demi bisa mengikuti  pembelajaran jarak jauh sangat memberatkan.

Kendala Siswa di DKI saat Sekolah Online: Internet hingga Frustasi
Sejumlah siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan akses internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta di Balai RW 02, Galur, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Lapor COVID-19 menemukan segudang permasalahan yang dialami anak sekolah selama sistem pembelajaran jarak jauh atau daring di DKI Jakarta. Kendala itu mulai dari gangguan internet hingga anak merasa frustasi akibat sistem belajar jarak jauh saat pandemi COVID-19.

Hal tersebut diketahui saat Lapor Covid melakukakan survei kepada 23.015 orang tua siswa di DKI Jakarta periode 30 April sampai 15 Mei 2021.

Orang tua yang disurvei sebanyak 56,65 persen memiliki penghasilan kurang dari Rp2,5 juta dan 30,42 persen berpenghasilan Rp2,5 juta -Rp5 juta.

Berdasarkan hasil survei, 22 persen anak sering mengalami gangguan internet. Lima kelurahan di Jakarta yang sering mengalami gangguan internet yaitu Kelurahan Krukut, Pulau Pari, Kebon Kosong, Pulau Untung Jawa, dan Semanan.

Tak hanya itu, 30 persen orang tua siswa pun mengaku biaya internet yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh memberatkan.

"Orang tua yang merasa keberatan dengan biaya internet yang memiliki penghasilan kurang dari Rp2,5 juta sebanyak 33 persen," kata Dicky Pelupessy selalu Kolaborator Ilmuan LaporCovid-19 saat diskusi secara daring, Kamis (5/8/2021).

Kemudian berdasarkan hasil survei, orang tua mengaku sebanyak 21 persen anak merasa frustasi dengan sekolah daring, 27 persen anak susah berkonsentrasi.

"Lalu sebanyak 22 persen orang tua tidak memiliki waktu mendampingi anak," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH ONLINE atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto