Menuju konten utama

Kenapa Solar Langka di Oktober 2021: Apa Jawaban Pertamina?

Pertamina menjawab soal isu kenapa solar langka di SPBU Trans Jawa selama Oktober 2021.

Kenapa Solar Langka di Oktober 2021: Apa Jawaban Pertamina?
Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, kebutuhan BBM masyarakat dipastikan terpenuhi, baik gasoline maupun gasoil. Pernyataan tersebut menanggapi soal isu solar langka di SPBU Trans Jawa.

"Stok untuk produk yang meningkat signifikan yaitu solar mencapai 17 hari dan Pertamax mencapai 18 hari. Pengiriman dari Terminal BBM juga terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU dan kilang juga terus berproduksi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelas Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Tirto.id, Selasa (19/10/2021).

Pihaknya mencatat terjadi peningkatan konsumsi di gasoil didominasi oleh solar subsidi dimana konsumsi pada Semester I 2021 tercatat sebesar 37.813 kiloliter/bulan dan terus meningkat hingga mencapai 44.439 kiloliter pada September atau naik sekitar 17 persen.

Sedangkan di sektor gasoline, peningkatan mencolok terjadi di produk Pertamax, dimana pada periode Semester I 2021 rerata bulanan sebesar 12.586 kiloliter dan terus merangkak naik hingga mencapai kenaikan 49 persen pada September sebesar 18.840 Kiloliter.

Khusus untuk solar, Pertamina telah melakukan penambahan volume penyaluran ke beberapa wilayah yang mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan seperti Sumatera Barat sebesar 10 persen, Riau 15 persen, dan Sumatera Utara 3,5 persen.

"Mengingat solar adalah BBM Bersubsidi, kami sangat cermat dalam melakukan penambahan penyaluran agar bisa tetap tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu," terang dia.

Selain penambahan penyaluran di wilayah yang mengalami peningkatan signifikan, Pertamina juga melakukan koordinasi dengan BPH Migas untuk fleksibilitas pengalihan kuota BBM Subsidi di wilayah yang realisasinya masih di bawah target, ke wilayah lain yang berpotensi over kuota.

"Alhamdulillah sudah ada persetujuan dari BPH Migas, sehingga pengaturan kuota antarwilayah dapat dilakukan selama tidak melebihi pagu kuota nasional tahun 2021 yang ditetapkan BPH Migas," tutur dia.

Untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan aman, Pertamina terus meningkatkan pengawasan di lapangan bekerja sama dengan aparat penegak hukum, berkoordinasi secara intensif dengan Pemda dan instansi terkait, hingga pemberian sanksi tegas kepada SPBU yang menyalurkan BBM tidak sesuai dengan ketentuan.

Penjelasan yang dilakukan Pertamina saat ini adalah klaim atas isu kelangkaan solar yang diisukan terjadi usai beredar sebuah video yang menampilkan antrean panjang kendaraan di sebuah SPBU untuk membeli bahan bakar jenis solar. Kejadian solar langka di tol Trans Jawa terjadi sepanjang Semarang hingga Probolinggo.

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @tozgen23 yang diunggah Sabtu (16/10/2021) juga dikatakan, masih ada beberapa SPBU di tol Trans Jawa yang masih menyediakan solar. Namun, untuk pembeliannya dibatasi maksimal pembelian Rp300 ribu.

Baca juga artikel terkait BBM atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri