Menuju konten utama

Kenali Penyebab Badan Meriang dan Cara Mengatasinya

Pahami penyebab meriang sebelum mengetahui cara mengatasinya. Sebab, meriang kerap diasosiasikan sebagai hal buruk. Berikut ini penjelasannya.

Kenali Penyebab Badan Meriang dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi anak demam. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Meriang adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan mikroorganisme jahat yang masuk ke dalam tubuh untuk menginfeksi. Namun, sebagian besar orang biasanya mengasosiasikan meriang sebagai hal buruk.

Badan yang meriang menandakan bahwa metabolisme tubuh sedang "bertarung" melawan virus atau bakteri tersebut.

Akan tetapi, ketika suhu tubuh meningkat terlalu tinggi, ia dapat mengakibatkan demam, bahkan sampai taraf komplikasi serius.

Penyebab Meriang

Dilansir dari Healthline, meriang seringkali disebabkan oleh paparan suhu dingin. Misalnya, ketika terkena siraman hujan deras, berenang terlalu lama di kolam renang, atau berjalan-jalan dan begadang di malam hari.

Seseorang juga dapat terkena meriang jika pakaian yang dikenakan basah atau lembab. Setelan AC yang terlalu dingin juga bahkan dapat menyebabkan meriang.

Demikian juga, kondisi penyakit medis seperti sakit diabetes atau serangan jantung juga dapat memperburuk keadaan meriang tersebut.

Selain itu, meriang juga dapat disebabkan oleh aktivitas fisik ekstrem, seperti olahraga maraton panjang ataupun kegiatan olahraga intens. Tubuh yang belum terbiasa akan terkejut dan berefek pada meriang.

Di kondisi lain, meriang disebabkan oleh efek samping obat-obatan. Apalagi, jika dosis obat yang ditelan tidak sesuai resep dokter, hal ini dapat mengakibatkan meriang, seringkali dalam bentuk peningkatan suhu tubuh tinggi tanpa diiringi demam.

Obat Meriang

Bagaimana cara mengobatinya? Terdapat langkah dan cara berbeda dalam mengatasi meriang yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Keduanya dibedakan seiring usia, tingkat panas temperatur badan, hingga kesiapan tubuh menelan jenis obat-obatan tertentu.

Cara Mengatasi Meriang pada Orang Dewasa

Sebelum bermaksud mengatasi meriang, perhatikan terlebih dahulu, apakah meriang yang dialami dibarengi dengan demam atau tidak.

Jika tidak dibarengi dengan demam, dilansir dari Medicine Plus, jangan tutupi tubuh dengan selimut tebal, terutama jika tubuh Anda bertemperatur tinggi.

Jangan juga gunakan kipas angin atau pengatur suhu ruangan. Kedua hal tersebut malahan hanya akan membuat meriang kian parah, bahkan dapat berefek demam.

Jika meriangnya tidak parah, Anda tidak harus mendatangi dokter. Cukup hanya dengan istirahat dan minum cukup air putih, biasanya meriang akan hilang dengan sendirinya.

Meriang yang tergolong ringan hingga sedang adalah ketika suhu tubuh mencapai 38,8 derajat celsius.

Jika ingin mandi, sebaiknya gunakan air hangat suam-suam kuku. Hal ini dikarenakan mandi dengan air dingin akan memperparah meriang dan memicu sakit demam.

Beberapa obat yang dapat ditelan orang dewasa ketika terkena meriang adalah aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen.

Cara Mengatasi Meriang pada Anak-Anak

Berbeda dengan orang dewasa, jika anak terkena meriang, sesuaikan pengobatan dengan usia dan temperatur tubuhnya.

Secara umum, anak yang terkena meriang disertai demam bersuhu tubuh 37,8 derajat celsius hingga 38,9 derajat celsius. Jika suhu tubuh anak tidak mencapai angka tersebut namun mereka merasa risih dan tidak nyaman, ia pun bisa dikategorikan mengidap meriang.

Jika anak terkena meriang, orang tua dapat memberi tablet atau sirup acetaminophen. Pastikan untuk mengikuti resep yang dianjurkan dokter.

Orang tua juga sebaiknya tidak membungkus anak dengan selimut tebal atau memakaikan anak setelan baju berlapis-lapis. Berilah anak pakain tipis atau sedang, serta pastikan ia cukup meminum air putih untuk menghindari dehidrasi.

Jika anak berusia di bawah 18 tahun, jangan berikan aspirin karena berisiko memgakibatkan sindrom Reye pada anak.

Baca juga artikel terkait MERIANG atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Ibnu Azis