Menuju konten utama

Kenali Overfeeding Pada Bayi dan 6 Tandanya

Overfeeding cenderung menimpa bayi yang minum susu formula maupun ASI melalui botol.

Kenali Overfeeding Pada Bayi dan 6 Tandanya
Ilustrasi bayi minum susu. foto/stockphoto

tirto.id - Tangisan merupakan isyarat alamiah pada bayi. Mereka akan menangis ketika merasa lapar, tidak nyaman, sakit, bahkan ingin mendapat perhatian.

Kebanyakan orang tua mengartikan setiap tangisan bayi menandakan bahwa dia kelaparan. Namun, apakah Anda tahu jika terlalu sering memberi ASI atau susu formula dengan botol dapat menyebabkan overfeeding?

Overfeeding adalah kondisi bayi yang kelebihan minum susu formula atau ASI dengan menggunakan botol. Ketika minum ASI atau susu formula melalui botol, bayi juga dapat menelan udara yang membuatnya kelebihan gas dan meningkatkan ketidaknyamanan di perut.

Selama usia 0-6 bulan, ASI merupakan satu-satunya nutrisi yang baik bagi bayi. Pemberian ASI dapat dilakukan secara langsung (tanpa botol), maupun tidak langsung dengan menggunakan botol. Atau bagi sebagian ibu dan pada khasus tertentu pemberian ASI akan diganti dengan susu formula yang diberikan dengan menggunakan botol.

Dilansir Nurturelife, sebagian besar ahli gizi setuju bahwa pemberian asupan nutrisi berlebih pada bayi jarang terjadi. Hal tersebut disebabkan karena naluri dari bayi yang mampu mengatur sendiri asupannya, mereka akan makan ketika lapar dan berhenti ketika merasa kenyang.

Sehingga overfeeding cenderung menimpa bayi yang minum susu formula maupun ASI melalui botol. Hal ini disebabkan karena penggunaan botol membuat cairan di dalamnya dapat mengalir bebas, sehingga bayi memiliki sedikit kontrol dan tetap minum walaupun dia merasa sudah kenyang.

Selain itu, dorongan dari orang tua untuk menghabiskan susu dalam botol, dengan dalil mempercepat pertumbuhan bayi juga berpengaruh pada resiko terkena overfeeding.

Berbeda dengan bayi yang meminum ASI secara langsung dari payudara ibunya, ia akan memiliki respons alami. Sehingga, meskipun ibu tidak mengetahui jumlah ASI yang masuk kedalam tubuh bayi. Ibu cenderung mengatahui ketika bayi telah melepaskan isapan pada payudara berarti ia sudah merasa kenyang.

Berikut adalah tanda – tanda overfeeding pada bayi:

1. Muntah

Muntah merupakan hal yang wajar bagi bayi. Namun bayi yang merasa kelebihan makanan akan muntah.

2. Bersendawa

Seperti halnya orang dewasa, ketika bayi merasa kelebihan susu ia akan bersendawa.

3. Perut kembung

Minum susu menggunakan botol membuat bayi menelan banyak udara, membuat bayi kelebihan gas. Hal ini dapat menyebabkan bayi menangis.

4. Tidur terganggu

Sama seperti orang dewasa, ketika bayi kekenyangan akan membuat perut penuh. Akibatnya dia akan menangis karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dari perutnya.

5. Tidak senang duduk

Ketika perut bayi dipenuhi gas dan makanan, ia akan lebih suka berdiri atau tiduran.

6. Lebih sering buang air kecil dan BAB

Beberapa tanda overfeeding lainnya adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil dan BAB pada bayi. Selain itu, ketika BAB baunya menjadi busuk.

Dilansir Healthline, untuk menghindari makan berlebih, beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua, antara lain.

· Menyusui jika memungkinkan

· Biarkan bayi berhenti makan ketika mereka mau

· Hindari memberikan jus bayi atau minuman manis

· Mengenalkan makanan pendamping asi yang segar dan sehat saat usia 6 bulan

Baca juga artikel terkait OVERFEEDING atau tulisan lainnya dari Yudha Najib

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yudha Najib
Penulis: Yudha Najib
Editor: Nur Hidayah Perwitasari