Menuju konten utama

Kenali Gejala Stroke Ringan, Penyebab, dan Pencegahannya

Stroke umumnya disebabkan karena penyumbatan (iskemik) atau kebocoran (perdarahan) aliran darah di arteri yang memasok darah ke otak.

Kenali Gejala Stroke Ringan, Penyebab, dan Pencegahannya
Petugas medis Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi mengambil sampel darah warga pada kegiatan bakti sosial penyuluhan dan pemeriksaan gratis gejala stroke di Kampung Mondokan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha.

tirto.id - Stroke merupakan penyakit yang terjadi ketika jaringan otak kekurangan oksigen dan mengakibatkan kerusakan jaringan-jaringan otak. Stroke biasanya disebabkan karena penyumbatan (iskemik) atau kebocoran (perdarahan) aliran darah di arteri yang memasok darah ke otak.

Sebagian stroke dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan. Dikutip Healthline, stroke ringan terjadi ketika bagian otak mengalami kekurangan aliran darah sementara. Sel-sel otak tidak berfungsi untuk waktu yang singkat sehingga menyebabkan gejala seperti stroke dan teratasi dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam.

Tidak seperti stroke pada umumnya, stroke ringan tidak menyebabkan cacat permanen. Karena gejala stroke ringan dan gejala stroke biasa hampir identik, orang yang mengalaminya harus segera mencari pertolongan darurat jika mengalami gejala tersebut.

Berdasarkan data statistik American Heart Association, stroke ringan terjadi sebelum sekitar 15 persen dari semua stroke, tercatat ada 25 persen orang yang menderita stroke ringan meninggal dalam satu tahun, sekitar sepertiga dari orang yang memiliki stroke ringan terus mengalami stroke yang lebih parah dalam satu tahun.

Mengetahui tanda-tanda stroke ringan penting agar bisa mendapat pertolongan secepat mungkin. Gejala stroke ringan mungkin sulit dikenali dan pernah dirasakan banyak orang. Dilansir Web MD, gejala stroke ringan yang paling umum adalah sebagai berikut.

  1. Mati rasa atau kelemahan tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  2. Tiba-tiba kesulitan berbicara atau memahami.
  3. Kebingungan.
  4. Tiba-tiba penglihatan terganggu di satu atau kedua mata.
  5. Tiba-tiba pusing, kehilangan keseimbangan, atau kesulitan berjalan.
  6. Sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.
National Stroke Association di Amerika Serikat, pada 2009 merilis kampanye yang dikenal sebagai Act F.A.S.T untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara mengenali gejala stroke dengan mudah.

Act F.A.S.T terdiri dari pemeriksaan Face, Arms, Speech, dan Time.

  1. Face atau Wajah. Minta seseorang untuk tersenyum. Apakah salah satu sisi wajahnya terkulai?
  2. Arms atau Tangan. Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangan. Apakah satu lengan turun ke bawah?
  3. Speech atau Bicara. Minta orang itu untuk mengulangi kalimat sederhana. Apakah dia mengalami masalah atau kata-katanya tidak jelas?
  4. Time atau Waktu. Waktu adalah hal yang sangat penting. Segera hubungi tim medis untuk mendapatkan pertolongon.
National Health Service di Inggris menyebutkan dalam kasus yang sangat jarang, stroke ringan dapat disebabkan oleh sejumlah kecil perdarahan di otak yang dikenal sebagai haemorrhage.

Selain itu, gumpalan darah yang menyebabkan stroke ringan dapat terbentuk di daerah di mana arteri telah menyempit atau tersumbat seiring waktu oleh penumpukan timbunan lemak yang dikenal sebagai plak. Plak-plak ini terbentuk selama proses yang disebut atherosclerosis.

Seiring bertambahnya usia, arteri seseorang secara alami bisa menjadi lebih sempit, tetapi hal-hal tertentu dapat mempercepat proses ini di antaranya merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), kegemukan, kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Jenis detak jantung tidak teratur yang disebut atrial fibrilasi juga dapat menyebabkan stroke ringan, sebab hal ini dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang keluar dari jantung dan menjadi bersarang di pembuluh darah yang memasok otak.

Cara terbaik untuk mencegah stroke ringan adalah dengan makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok atau minum terlalu banyak alkohol.

Perubahan gaya hidup ini dapat mengurangi risiko masalah seperti aterosklerosis (di mana arteri menjadi tersumbat oleh zat berlemak), tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, yang semuanya dapat menyebabkan stroke ringan.

Baca juga artikel terkait STROKE atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Dipna Videlia Putsanra