Menuju konten utama

Kenali Angina Pektoris, Angin Duduk yang Bisa Sebabkan Kematian

Apa sebenarnya angin duduk atau angina pektoris? Apakah bisa menyebabkan kematian?

Kenali Angina Pektoris, Angin Duduk yang Bisa Sebabkan Kematian
Ilustrasi takotsubo. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sejumlah orang kadang merasakan masuk angin berat, yang berupa nyeri di bagian dada, pegal-pegal di bagian leher, bahu, punggung, atau lengan, namun gejalanya tidak segera mereda ketika diobati, baik dengan kerikan, pijatan, atau pengobatan masuk angin lainnya. Dalam beberapa kasus, penderita masuk angin berat ini berujung kematian karena tidak segera mendapat penanganan yang tepat.

Masyarakat kita mengistilahkan kondisi ini sebagai angin duduk, atau istilah medisnya disebut angina pectoris atau angina.

Apa sebenarnya angin duduk atau angina pectoris ini?

Angina pektoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan penyakit jantung koroner. Angina terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah sebanyak yang dibutuhkan.

Heart.org menulis, hal ini biasanya terjadi karena satu atau lebih arteri jantung menyempit atau tersumbat. Kondisi medis demikian disebut iskemia. Rasa sakit biasanya terjadi di dada dan bisa juga dirasakan di bahu, lengan, atau rahang.

Gejala Angina Pektoris

Gejala angina meliputi nyeri atau tekanan dada sementara yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah dan oksigen ke jantung Anda menyempit atau terhambat. Kondisi ini akan membuat tekanan pada dada, nyeri yang berlebihan, atau ketidaknyamanan di bahu, lengan, punggung, leher, serta rahang.

Web MD menulis, kondisi tekanan emosi yang kuat, aktivitas fisik, suhu ekstrem yang panas dan dingin, atau makanan berat sering dapat memicu gejala ini.

Jenis-jenis Angina

Angina stabil

Arteri yang menyempit Anda menyebabkan rasa sakit, tekanan, dan gejala lain ketika Anda bergerak. Gejala biasanya hilang setelah Anda beristirahat. Jika Anda berada di bawah perawatan dokter, Anda dapat menggunakan nitrogliserin untuk mendapatkan bantuan.

"Inilah sebabnya mengapa orang merasakan sakit atau gejala lain ketika mereka melakukan aktivitas fisik. Mereka mungkin merasa baik-baik saja berjalan di sekitar rumah, tetapi jika mereka mencoba berlari, mereka akan mengembangkan rasa sakit," kata Holli A. DeVon , PhD, RN, seorang profesor di College of Nursing di University of Illinois di Chicago dilansir Web MD.

Angina tidak stabil

Ketika menderita jenis angina tidak stabil, Anda mungkin merasakan nyeri dada yang menjadi lebih intens, berlangsung lebih lama, atau bahkan terjadi ketika Anda sedang beristirahat.

"Anda mungkin merasa tidak nyaman saat berjalan, tetapi itu akan hilang ketika Anda duduk dan beristirahat," jelas Mohamud Daya, MD, profesor layanan darurat di Oregon Health and Science University di Portland.

"Yang benar-benar memprihatinkan adalah ketika kemampuan tempuh Anda menjadi semakin pendek dan pendek. Itu berarti ada lebih sedikit aliran darah, dan Anda lebih mungkin mengalami serangan jantung."

infografik SC waspada angin duduk

infografik SC waspada angin duduk. (tirto.id/Quita)

Penanganan Angina Pektoris

"Angina adalah peringatan penting, yang memberitahukan bahwa Anda ada masalah. Ini memberi tahu Anda, otot jantung Anda tidak mendapatkan cukup darah. Ada penyempitan di arteri Anda yang dapat menyebabkan gumpalan yang bisa memberi Anda serangan jantung,"katanya.

Ia juga menegaskan untuk tidak mengabaikan gejala tersebut dan segera periksakan diri Anda ke dokter secepatnya.

Dokter Anda dapat merekomendasikan obat-obatan, balon angioplasti, stent, atau operasi bypass untuk membuka arteri Anda dan memastikan jantung Anda mendapat aliran darah yang lebih baik.

Baca juga artikel terkait SERANGAN JANTUNG atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani